Bandung, JB — Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H. Aries Supriatna, S.H., M.H., berharap adanya cetak biru atau skema yang jelas dalam pembangunan kebudayaan di Kota Bandung.
Hal tersebut, ia sampaikan pada acara “Pemanfaatan Sumber Sejarah Lokal Cerita Nyi Sumur Bandung Dalam Rangka Implementasi dan Pemajuan Kebudayaan Kota Bandung Berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK),” dan Sosialisasi Warisan Budaya Tak Benda Kota Bandung di Arion Swiss Hotel, Selasa (26/04/2022).
“Ternyata persoalannya belum ada program atau skema yang jelas terkait pembangunan kebudayaan di Kota Bandung,” ujarnya.
Menurut Aries, dengan adanya program atau skema yang jelas, maka pihaknya dapat memberikan dorongan sesuai dengan tugas dan fungsi di DPRD Kota Bandung.
“Melalui diskusi ini, mudah-mudahan bisa muncul skema dan program yang jelas, dalam membangun kebudayaan Kota Bandung, apalagi Kota Bandung kaya akan seni dan budaya,” katanya.
Aries menjelaskan, dengan diusulkannya Raperda Pemajuan Kebudayaan, maka dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan budaya di Kota Bandung.
Sebagai contoh, Cerita Nyi Sumur Bandung yang memiliki banyak pesan dan inspirasi yang sesuai dengan kondisi kekinian. Namun perlu dorongan agar tetap dilestarikan dan tetap menjadi budaya bagi Kota Bandung.
“Walau saya belum membaca sepenuhnya, tetapi saya memahami bahwa ada seorang wanita dalam cerita Nyi Sumur Bandung, yang dapat menginspirasi banyak orang pada kondisi saat ini,” ujarnya.
Dengan demikian, ia berharap agar kebudayaan di Kota Bandung terus berkembang dan maju sehingga tidak hilang dan dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Terlebih dengan berbagai pesan maupun inspirasi yang terkandung di dalamnya.
“Saya berharap adanya kemajuan kebudayan di Kota Bandung, dengan seluruh stakeholder terkait menyusun dan membuat skema dan program yang jelas,” ujarnya. *red