• JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home JOURNAL REGIONAL

Yukk Kita Mengenal Sejarah Kebun Binatang Bandung

Admin 002 by Admin 002
4 Agustus 2022
in JOURNAL REGIONAL
0
Yukk Kita Mengenal Sejarah Kebun Binatang Bandung
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bandung, JB — Keberadaan Kebun Binatang Bandung memiliki sejarah yang panjang. Dosen Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana UPI dan Kepala Museum Pendidikan Nasional UPI, Leli Yulifar kepada Humas Kota Bandung, Kamis (04/08/2022) mengungkapkan kisah berdirinya Kebun Binatang Bandung.

Cerita dimulai pada tahun 1900, Bupati R.A.A. Martanegara mendirikan Kebun Binatang di Cimindi. Sementara itu, sejumlah pecinta satwa mendirikan Kebun binatang di Bukit Dago.

BacaJuga

Vaksin PMK yang di Datangkan Langsung dari Prancis ini, Akan Lebih Difokuskan pada Sapi-sapi yang Berusia Panjang

Vaksin PMK yang di Datangkan Langsung dari Prancis ini, Akan Lebih Difokuskan pada Sapi-sapi yang Berusia Panjang

16 Juni 2022

1 Orang Meninggal Akibat Longsor yang Terjadi di Pangalengan

16 Januari 2022
Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung 3-8 Oktober 2022

Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung 3-8 Oktober 2022

3 Oktober 2022
Beredar Surat Terbuka Korban Perundungan dan Pelecehan di KPI Pusat, 8 Pelaku Sudah Dipecat

Beredar Surat Terbuka Korban Perundungan dan Pelecehan di KPI Pusat, 8 Pelaku Sudah Dipecat

12 Januari 2022

Sejarah mencatat, 1 April 1906 Bandung menjadi gemeente (kotapraja) yang dipimpin seorang walikota (Burgermaster).

Kemudian, pada tahun 1920 Berdiri Bandoeng Vooruit (Bandung Maju) yakni perkumpulan swasta yang menjadi partner pemerintah dalam menata gemeente khusus di bidang pariwisata, yang terdiri dari orang-orang Belanda.

Bandoeng Vooruit adalah partner gementee dalam membangun, menata kota dan membenahi kota, khususnya untuk bidang pariwisata.

Pada tanggal 1 Oktober 1926, Bandung sebagai gemeente menjadi Kotapraja mandiri (Stadgemeente). Sehingga tidak ada lagi dualisme (antara pemerintah pribumi dan Kolonial).

Kota Bandung sebagai kota mungil yang awalnya hanya desa kecil didirikan untuk kepentingan penduduk Eropa, dengan mengadopsi infrastruktur kota di Eropa.

Karena itu, Pemerintah Kotapraja Bandung (gemeente) mendirikan perumahan dalam skala real estate, gedung pemerintahan, motel/hotel, instansi pendidikan, tempat hiburan, serta taman-taman kota.

Satu di antara taman yang didirikan gemeente tersebut adalah Jubileum Park, yang membentang dari ujung paling utara daerah Lebak Gede Barat sampai dengan Cikapundung Timur.

Jubileum Park, atau taman ulang tahun adalah taman botanik yang berupa tanaman keras dan tanaman hias, didirikan pada tahun 1923 dalam rangka memperingati 50 tahun Ratu Wilhelmina memerintah.

Selanjutnya pada tahun 1933, atas prakarsa Bandoeng Vooruit, kedua kebun binatang yang didirikan di Cimindi dan Bukit Dago tersebut disatukan dengan pindah ke wilayah bagian selatan Taman Botanik (Jubileumpark).

“Artinya Kebun binatang tersebut berdiri pada sebagian tanah gemeente (Pemerintah Kota Bandung), yang terletak di Huygensweg (Sekarang Jl. Tamansari),” ujar Leli.

Pendirian ini disahkan Gubernur Jendral Hindia Belanda pada 12 april 1933 dengan nama Bandoengsche Zoologisch Park pimpinan Hogland, Kepala bank Bank DENNIS yang sekarang BJB, yang secara ekonomi sangat kuat untuk menjadi pen-support dana dalam mengelola taman hewan tersebut.

Pendirian Bandoengsche Zoologisch Park, tertulis pada Kandang Gajah yang dibangun pada tahun yang sama oleh kontraktor Thio Tjoan Tek yang berkantor di Ost Eindeweg (Jl. Sunda).

Pendirian kebun binatang dan taman-taman di Bandung, sama dengan tujuan didirikannya Jubileum park, yakni merupakan bagian dari kelengkapan infrastruktur kota, di samping taman-taman lain, seperti Insulinde Park (Taman Lalu lintas), Molukken Park (Taman Maluku), Ijzerman Park (Taman Ganesa), dan Pieter Park (Taman Merdeka).

Ketika tahun 1942, Jepang mendarat dan melakukan pendudukan, banyak orang Belanda (termasuk Hoogland) ditahan pihak Jepang, dan berada di tempat penampungan (camp interniran).

Kebun Binatang diurus oleh sekelompok kaum pribumi, satu di antaranya R. Ema Bratakoesoema, dalam kondisi keterbatasan biaya tentunya.

Saat chaos, jangankan memikirkan binatang, manusiapun dalam kondisi darurat pangan, sandang dan papan

Saat kemerdekaan dicapai bangsa ini pada 17 Agustus 1945, kelompok interniran (termasuk Hogland) Kembali ke negaranya (Belanda).

Rentang waktu 1945-1950. Satwa penghuni Kebun Binatang semakin tidak terurus dan memprihatinkan. Karena Indonesia saat itu dalam keadaan mempertahankan kemerdekaan dan menghadapi Agresi Militer I dan II dari pihak Belanda.

Pada saat yang bersamaan, terjadi ketidakstabilan politik dan ekonomi yang disebabkan jatuh bangunnya kabinet. Maka, kondisi Kebun Binatang Bandung makin merana.

Pada tahun 1956, Hogland Kembali ke Bandung, dan melihat bahwa Taman Hewan sudah tampak seperti hutan, dengan tumbuhan liar, serta sedikit hewan yang bisa diselamatkan. Saat itu, terdapat kesepakatan dengan R. Ema Bratakoesoema, yakni :

  1. Pembubaran Taman Hewan (Bandoengsche Zoologisch Park);
  2. Melikuidasi sisa kekayaan Taman Hewan;
  3. Mendirikan Badan Hukum yang dinamai Yayasan Margasatwa Tamansari (Bandoeng Zoolical Garden), dengan Hogland sebagai Ketua Yayasan dan di dalamnya ada beberapa orang Belanda yang dulu terlibat di Bandoengsche Zoologisch Park.

Pada akhir 1957, Hogland bersama rekannya yang lain Kembali ke Belanda, Sehingga Yayasan tersebut dipimpin oleh R. Ema Bratakoesoema sampai meninggal tahun 1984. Selanjutnya YTM dilanjutkan kepengurusannya oleh para ahli warisnya.

Medio 1990. Kebun Binatang nyaris dipindahkan ke Jatinangor, karena saat itu Pemkot Bandung akan menyerahkan wilayah tersebut kepada ITB, yang akan digunakan sebagai perluasan kampus ITB.

Tetapi karena permasalahan dana, rencana tersebut tertunda. Malahan, saat ini Kampus ITB yang sebagian kampusnya berada di Jatinangor. ***

Previous Post

Buruan Sae, jadi Inspirasi Peserta Konferensi U-20 yang Digelar di Kota Bandung

Next Post

Sejahterakan PPPK Melalui DPLK, bank bjb Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Admin 002

Admin 002

Related Posts

Akhirnya Damai, Hendry dan Zulmansyah Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025
JOURNAL REGIONAL

Akhirnya Damai, Hendry dan Zulmansyah Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025

17 Mei 2025
Wujud Nyata Kepedulian dalam Program “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”, BAZNAS Jabar Salurkan Bantuan Kaki Palsu untuk 27 Penyandang Disabilitas
JOURNAL REGIONAL

Wujud Nyata Kepedulian dalam Program “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”, BAZNAS Jabar Salurkan Bantuan Kaki Palsu untuk 27 Penyandang Disabilitas

16 Mei 2025
Grand Cordela Hotel Bandung jadi Lokasi Lahirnya SDM Pariwisata Siap Kerja
JOURNAL REGIONAL

Grand Cordela Hotel Bandung jadi Lokasi Lahirnya SDM Pariwisata Siap Kerja

7 Mei 2025
100 Paket Sembako dari BAZNAS Jabar untuk Warga di Program Bebenah Kampung
JOURNAL REGIONAL

100 Paket Sembako dari BAZNAS Jabar untuk Warga di Program Bebenah Kampung

6 Mei 2025
Dalam Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung
JOURNAL REGIONAL

Dalam Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung

5 Mei 2025
Perkuat Layanan Haji 2025, PosIND Lepas Tim Kargo Haji Pos Indonesia ke Tanah Suci
JOURNAL REGIONAL

Perkuat Layanan Haji 2025, PosIND Lepas Tim Kargo Haji Pos Indonesia ke Tanah Suci

1 Mei 2025
FORSILPIM BAZNAS se-Jawa Barat Perkuat Sinergi dan Koordinasi Strategis Pengelolaan Zakat di Daerah
JOURNAL REGIONAL

FORSILPIM BAZNAS se-Jawa Barat Perkuat Sinergi dan Koordinasi Strategis Pengelolaan Zakat di Daerah

30 April 2025
Tolak RJ, Minta Kasus Cash Back PWI Segera Gelar Perkara
JOURNAL REGIONAL

Tolak RJ, Minta Kasus Cash Back PWI Segera Gelar Perkara

30 April 2025
Solidaritas tanpa Batas, Aksi Bela Palestina, Persis Kota Bandung Siap Gelar Aksi Suarakan Boikot Produk Pendukung Israel
JOURNAL REGIONAL

Solidaritas tanpa Batas, Aksi Bela Palestina, Persis Kota Bandung Siap Gelar Aksi Suarakan Boikot Produk Pendukung Israel

29 April 2025
Next Post
Sejahterakan PPPK Melalui DPLK, bank bjb Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Sejahterakan PPPK Melalui DPLK, bank bjb Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

PWI Sumbar Sementara Dikomandoi Plt

PWI Sumbar Sementara Dikomandoi Plt

Pemkot Bandung Kembali Mentertibkan Kabel Fiber Optik di Jalan Dago

Pemkot Bandung Kembali Mentertibkan Kabel Fiber Optik di Jalan Dago

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seedbacklink
Journalbroadcast.co

© 2024 Journalbroadcast.co

The best sites to buy Instagram followers in 2024 are easily Smmsav.com and Followersav.com. Betcasinoscript.com is Best sites Buy certified Online Casino Script. buy instagram followers buy instagram followers Online Casino

Navigate Site

  • Email
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA

© 2024 Journalbroadcast.co