Kab. Bandung Barat, JB -||- Nama sama dengan harga, ketika harga melambung pasti pedas rasanya ketika menurun pasti terasa hambar rasanya diistilahkan “cengek domba”. Minggu (26/03/2023)
Panen, merupakan kegiatan akhir dari proses produksi dilapangan dan faktor penentu proses selanjutnya. Pemanenan dan penanganan panen cengek domba, perlu diperhatikan agar dapat mempertahankan mutu sehingga dapat memenuhi spesifikasi yang diminta konsumen. Penanganan yang kurang hati-hati, akan berpengaruh terhadap mutu dan penampilan produk yang berdampak kepada pemasaran.
Yoyo (55) asal kelahiran Lembang KBB, keluarga dari petani sampai saat ini profesinya sebagai petani mandiri. Sejak kecil, mengikuti arahan dari kedua orang tuanya apa yang didapat ilmu bertani tentu dimiliki saat ini. Bahkan pengalaman bertani pun, membawakan hasil mutu panen cukup dibilang berkualitas. Dengan kapasitas, lahan yang digarap tidak terlalu luas di wilayah desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
Namun, dengan ketekunan dan penuh kesabaran sebagai petani dapat membawakan hasil gemilang. Menanam cengek domba, sebelum menjelang hari bulan suci ramadhan sampai sekarang sudah membawakan hasil panen yang tak terduga.
Bahkan sudah panen hampir 18 kali, hasilnya semakin bagus untuk di distribusikan kepada masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Dengan harga bisa mengimbangi dipasaran dan dapat membantu nilai jual dipasaran agar masyarakat KBB., tidak kesulitan kebutuhan cengek. Hal itu tentu dapat membantu kebutuhan masyarakat KBB.,tidak kesulitan membeli cengek.
Yoyo, sebagai profesi petani juga atas dorongan istrinya Enung (47) yang mana dalam pengelolaan dari awal sampai panen dapat perhatian dalam membantunya. Walaupun cuaca panas, hujan tetap bekerjasama demi mendukung sang suami yang dicintanya. “apapun yang dikerjakan suami, saya sebagai seorang istri petani tetap mendampingi dan membantu “ungkap Enung, ketika wartawan journalbroadcast.co menemui dilokasi pada saat panen. *TM