• JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home JOURNAL PEMERINTAHAN

Kasus Pernikahan Dini di Kota Bandung Menurun di Tahun 2023

Admin 002 by Admin 002
20 Juli 2023
in JOURNAL PEMERINTAHAN
0
Kasus Pernikahan Dini di Kota Bandung Menurun di Tahun 2023

Ilustrasi Pernikahan Dini

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bandung, JB -||- Berdasarkan data Komnas Perempuan, dispensasi perkawinan anak pada tahun 2021 di Indonesia mencapai 59.709. Menurut BKKBN, salah satu faktornya adalah pendidikan seks yang sangat minim di kalangan remaja. Lantas, bagaimana kondisi di Kota Bandung?

Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Felly Lastiawati menyebutkan, menurut data Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, angka perkawinan anak di Kota Bandung masih sangat kecil jika dibandingkan daerah lain di Jawa Barat.

BacaJuga

Yana Sambut Positif Infrastruktur Penanganan Banjir dan Kemacetan di Kota – Kabupaten Bandung

Yana Sambut Positif Infrastruktur Penanganan Banjir dan Kemacetan di Kota – Kabupaten Bandung

8 Maret 2023
Kota Bandung Optimis Peroleh Predikat Nindya untuk KLA

Kota Bandung Optimis Peroleh Predikat Nindya untuk KLA

23 Juni 2023
Refleksi Isra Mikraj, Pemkot Bandung Gelar Doa Bersama

Refleksi Isra Mikraj, Pemkot Bandung Gelar Doa Bersama

31 Januari 2025
Alhamdulillah, Sah ! Farhan dan Erwin Jadi Walkot dan Wawalkot Bandung Terpilih Periode 2025-2030

Alhamdulillah, Sah ! Farhan dan Erwin Jadi Walkot dan Wawalkot Bandung Terpilih Periode 2025-2030

9 Januari 2025

Tahun 2022 ada 143 perkawinan anak di Kota Bandung. Angka ini turun di tahun 2023, hingga 18 Juli tercatat 76 permohonan perkawinan anak.

“Dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Perkawinan Anak, Kepala Kemenag menjelaskan dari 76 dispensasi, 10 permohonan tidak dikabulkan. Sedangkan sisanya diberikan izin karena alasannya sudah mengandung. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi,” ujar Felly kepada Humas Kota Bandung, Kamis (20/07/2023).

Ia menambahkan, 10 dispensasi ini tidak dikabulkan karena setelah diedukasi, mereka mengundurkan diri untuk menikah. Biasanya ini terjadi karena orang tua yang khawatir jika pergaulan anaknya semakin jauh.

“Daripada kebablasan, jadi mending dinikahkan saja. Padahal sebenarnya masih bisa diedukasi mengenai dampak jika menikah terlalu dini. Salah satunya bayi yang dilahirkan nanti bisa mengalami stunting. Bahkan, kehamilan di waktu sangat muda bisa berisiko ibunya meninggal,” ungkapnya.

Felly memaparkan, di Kota Bandung terdapat 4 kecamatan yang angka perkawinan anaknya cukup tinggi, yakni Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Cibeunying Kidul, dan Coblong. Di Babakan Ciparay ada 12 dispensasi perkawinan anak.

Faktornya karena fungsi keluarga yang tidak optimal memberikan pengasuhan kepada anak-anak tersebut. Kemudian, faktor lainnya adalah pendidikan.

“Di Babakan Ciparay itu banyak anak yang setelah SMP langsung dinikahkan. Mereka tidak disekolahkan ke jenjang lebih tinggi karena para orang tua menganggap sekolah itu hanya formalitas. Untuk kasus seperti ini, peran sekolah melalui guru Bimbingan Konselin (BK) yang punya tugas besar mengedukasi anak-anak,” ucapnya.

Oleh karena itu, DP3A, aparat kewilayahan, Kemenag, dan stakeholder lainnya secara pentahelix bekerja sama untuk terus menerus mengedukasi masyarakat terkait hal ini.

“Kami juga dibantu oleh Puspaga yang diketuai Umi Oded untuk konseling dan mengedukasi tak hanya dari pelaku anak, tapi juga kepada keluarganya. Pendidikan seks ini penting, jangan dianggap tabu,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Pandawa Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Pathah Pajar Mubarok menjelaskan, pendidikan seks sebenarnya harus diberikan sejak anak berusia dini atau tingkat PAUD.

“Untuk di SD dan PAUD, sex education itu memang masuk ke dalam muatan pembelajaran, jadi tidak secara vulgar. Sebagai contoh, di PAUD itu kita kenalkan tentang konsep keamanan diri melalui nyanyian: ‘Sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh’ itu merupakan sex education. Apa yang boleh dipegang dan yang tidak boleh dipegang,” jelas Pathah.

Sedangkan di tingkat SD lebih ditekankan perannya oleh wali kelas. Di tingkat SMP, Disdik Kota Bandung bekerja sama dengan Kedokteran Unpad menjalankan program “HEBAT” (hidup sehat bersama sahabat). Salah satu SMP yang intens melaksanakan program tersebut yaitu SMPN 51.

“Sudah lama kita bekerja sama dengan Kedokteran Unpad menjalankan program HEBAT sejak 2010. Isinya materi pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba dan kesehatan reproduksi yang didalamnya ada sex education,” ungkapnya.

Program HEBAT dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Semester 1 diajarkan tentang pendidikan pencegahan penyalahan narkoba. Lalu, semester 2 tentang materi kesehatan reproduksi yang diberikan saat anak berada di jenjang kelas VIII.

Pathah menambahkan, peran orang tua juga sangat penting dalam pendidikan seks. Oleh karena itu, Disdik juga memasukkan program parenting ke dalam program sekolah.

“Kita bahas sesuai dengan kebutuhan, apakah tentang sex education, bullying, atau hal-hal yang lebih prioritas. Dalam program parenting itu disampaikan ke orang tua siswa,” paparnya.

Dengan demikian, hal yang dilakukan sekolah dan rumah bisa sejalan. Sebab menurutnya, pendidikan seks sangat berkaitan dengan pola pikir orang tua juga.

“Kita mengajak, dan menghimbau orang tua bisa memberikan suatu pengarahan. Ini memang menjadi tantangan kita bersama karena tidak mudah. Misal, pada penyebutan tubuh jenis kelamin laki-laki dan perempuan itu juga dilakukan secara ilmiah dan itu pun perlu proses,” akunya.

Untuk melihat keberhasilan dari program pendidikan edukasi, Pathah mengatakan, harus ada evaluasi baik secara proses maupun secara hasil. Hal yang paling mudah dilihat dari penambahan aspek kognitif anak.

“Hal yang perlu kita tingkatkan itu dari perilaku, ini belum ada bukti empiriknya. Jadi kita baru menerima hasil evaluasinya itu dari pengetahuan mereka (kognitif),” katanya.

Baginya, selain minim edukasi seks, penggunaan media sosial yang tak terkontrol juga menjadi salah satu faktor meningkatnya pernikahan dini usia anak. Sebab, keterbukaan dari media sosial pengaruhnya sangat luar biasa.

“Media sosial menjadi gerbang utama anak-anak untuk mendapatkan informasi yang selebar-lebarnya karena tidak ada filterisasi. Pengawasan dari orang dewasa di sekolah maupun rumah itu turut memberikan andil kepada mereka. Ini menjadi tantangan atau tugas kita bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, dr. Nina Manarosana Rachman mengaku, pihaknya juga ikut andil dalam mengedukasi para remaja baik melalui masyarakat, maupun ke sekolah langsung. Metodenya ada yang melalui materi sosialisasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) lewat narasumber, ada pula dengan cara nonton bersama.

“Kita mengingatkan ke mereka, setiap remaja harus punya kemampuan untuk merencakan suatu keluarga. Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan jika menjalin hubungan dengan lawan jenis. Kita juga mengedukasi anak usia dini dan SD. Bedanya, untuk usia ini kita ajarkan jangan sampai terjadi pelecehan seksual,” kata Nina.

Menurutnya, stigma dari orang tua juga menjadi faktor kurangnya edukasi seks di kalangan anak. Banyak orang tua yang masih merasa hal tersebut tabu. Sehingga, bukan hanya remajanya, tapi lingkungan sekitarnya juga harus diedukasi.

“Padahal edukasi seks itu bukan artinya bagaimana cara melakukan hubungan suami istri, bukan itu. Tapi, memahami alat reproduksi manusia, fungsinya, seperti apa dampak dari pergaulan bebas, itu yang kita fokuskan,” terangnya.

Ia juga menambahkan, ada dua cara untuk mengukur keberhasilan dari KIE, yaitu kognitif dan perubahan perilaku. Dari segi kognitifnya bisa dilihat lewat hasil survei pre dan post materi.

“Namun, untuk perubahan perilaku memang butuh jangka panjang. Cara mengukurnya bisa lewat survei juga atau dengan melihat data dari Kemenag. Apakah angka tahun ini menurun atau justru semakin banyak permohonan dispensasi pernikahan di kalangan anak,” imbuhnya. *red

Previous Post

Tak Kenal Lelah, Ema Kembali Ingatkan Soal Penanganan Sampah

Next Post

Ema Sumarna Plh Wali Kota Imbau Jaga Kesehatan dan Waspada Potensi Bencana, Musim Kemarau

Admin 002

Admin 002

Related Posts

Pemkot Cimahi Lepas 425 Jamaah Haji Kloter 21 Menuju Tanah Suci
JOURNAL PEMERINTAHAN

Pemkot Cimahi Lepas 425 Jamaah Haji Kloter 21 Menuju Tanah Suci

10 Mei 2025
Wali Kota Bandung, Farhan Pastikan SPMB 2025/2026 Berjalan Lancar
JOURNAL PEMERINTAHAN

Wali Kota Bandung, Farhan Pastikan SPMB 2025/2026 Berjalan Lancar

8 Mei 2025
Selebrasi Persib Juara Liga 1 2024/2025, Farhan: Rayakan dengan Tertib
JOURNAL OLAHRAGA

Selebrasi Persib Juara Liga 1 2024/2025, Farhan: Rayakan dengan Tertib

8 Mei 2025
Dalam Rangka Pekan Imunisasi Dunia 2025, Pemkot Cimahi Gelar Workshop
JOURNAL PEMERINTAHAN

Dalam Rangka Pekan Imunisasi Dunia 2025, Pemkot Cimahi Gelar Workshop

7 Mei 2025
Kepala DP3AKB, Siska Gerfianti: Masyarakat Jawa Barat makin Banyak yang Berani Laporkan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
JOURNAL PEMERINTAHAN

Kepala DP3AKB, Siska Gerfianti: Masyarakat Jawa Barat makin Banyak yang Berani Laporkan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

5 Mei 2025
500 Rutilahu di Bandung Direnovasi, tanpa Gunakan Dana APBN, APBD, maupun BUMN
JOURNAL PEMERINTAHAN

500 Rutilahu di Bandung Direnovasi, tanpa Gunakan Dana APBN, APBD, maupun BUMN

3 Mei 2025
Peringatan May Day Sumut 2025 Meriah, Gubernur Bobby Puji Pengamanan Humanis Poldasu
JOURNAL PEMERINTAHAN

Peringatan May Day Sumut 2025 Meriah, Gubernur Bobby Puji Pengamanan Humanis Poldasu

1 Mei 2025
Jelang Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Pemkot Bandung Rubah System yang Sebelumnya PPDB menjadi SPMB
JOURNAL PEMERINTAHAN

Jelang Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Pemkot Bandung Rubah System yang Sebelumnya PPDB menjadi SPMB

30 April 2025
Pemkot Cimahi Rapihkan Kabel Fiber Optik di Mulai Jalan Jendral H. Amir Machmud
JOURNAL PEMERINTAHAN

Pemkot Cimahi Rapihkan Kabel Fiber Optik di Mulai Jalan Jendral H. Amir Machmud

29 April 2025
Next Post
Ema Sumarna Plh Wali Kota Imbau Jaga Kesehatan dan Waspada Potensi Bencana, Musim Kemarau

Ema Sumarna Plh Wali Kota Imbau Jaga Kesehatan dan Waspada Potensi Bencana, Musim Kemarau

RSUD Bandung Kiwari Resmi Buka Layanan Katresna untuk Korban Segala Bentuk Kekerasan

RSUD Bandung Kiwari Resmi Buka Layanan Katresna untuk Korban Segala Bentuk Kekerasan

Jangan Lupa Datang ke Cihampelas Walk, 46 Produk UMKM Kota Bandung Meriahkan Pasar Kreatif 2023

Jangan Lupa Datang ke Cihampelas Walk, 46 Produk UMKM Kota Bandung Meriahkan Pasar Kreatif 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seedbacklink
Journalbroadcast.co

© 2024 Journalbroadcast.co

The best sites to buy Instagram followers in 2024 are easily Smmsav.com and Followersav.com. Betcasinoscript.com is Best sites Buy certified Online Casino Script. buy instagram followers buy instagram followers Online Casino

Navigate Site

  • Email
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA

© 2024 Journalbroadcast.co