BANDUNG, journalbroadcast.co — Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mengurangi sampah dari sumbernya. Salah satunya melalui pengelolaan sampah organik dengan metode Kang Empos atau Karung Ember Pengomposan.
Untuk itu, Pemkot Bandung membagikan ribuan Kang Empos kepada seluruh ketua RW se-Kota Bandung di GOR C-Tra Arena Bandung, Kamis (30/11/2023).
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pembangian Kang Empos ini merupakan bagian dari program penyediaan sarana dan prasarana pengolahan sampah organik yang disiapkan Pemkot Bandung.
Ia menyebut, Pemkot Bandung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp31,9 miliar berupa bantuan dan dukungan sarana dan prasarana berupa Kang Empos dan pembuatan hanggar-hanggar untuk maggotisasi di seluruh Kelurahan di Kota Bandung.
“Kang Empos ini akan diberikan kepada 20 persen penduduk per kelurahan dan hampir 90 persen barang tersebut telah diterima oleh masyarakat. Dengan adanya daya dukung sarana prasarana kita juga berikan edukasi terkait pemanfaatan Kang Empos,” kata Ema.
Sebagai informasi, komposisi sampah yang ada di Kota Bandung komposisi terbesar adalah sampah organik sekitar 40-60 persen.
Ema mengajak masyarakat untuk bersama mengolah sampah mulai dari sumber. Dengan kebersamaan dan kolaborasi seluruh pihak ia optimis Kota Bandung dapat keluar dari kedaruratan sampah.
“Karena sosialisasi dan edukasi sudah berjalan. Mari semua menjadi pejuang menyelematkan kota dari sampah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dudy Prayudi mengatakan, jumlah total Kang Empsos yang akan diberikan adalah 3.194 buah. Dengan estimasi pengolahan sampah organik yang dapat diolah sebesar 5 ton per hari.
Kang Empos ini juga akan diberikan kepada 20 persen penduduk per kelurahan. Jika ini sudah berjalan, Dudy menyebut metode ini dapat mengurangi sampah secara signifikan sampai 200 ton.
“Belum lagi ditambah dengan Kang Empos yang dibagikan ke 20 persen dari jumlah KK yang kalau ini secara masif dilakukan maka akan mengurangi sampah organik sekitar 200-an ton. Ini sangat signifikan untuk membantu Pemerintah Kota Bandung dalam mengurangi sampahnya yang 50 persen tidak bisa dibuang ke TPA Sarimukti,” ujarnya.
Selain itu, ada pula hanggar maggot di 151 Kelurahan yang ditargetkan dapat mengelola sampah organik mencapai 151 ton per hari.
“Kalau semuanya bisa berjalan bisa mengurangi sampah sangat banyak. Mudah-mudahan dengan upaya kita untuk menghadirkan dan memperbanyak di rumah-rumah tangga ini bisa mengurangi sampah organik yang ada di kota Bandung,” ungkapnya. *red