BANDUNG, journalbroadcast.co -||- Sebagai optimalisasi pengelolaan sampah di wilayah, setiap kecamatan dan kelurahan terus berinovasi untuk meminimalisir produksi sampah yang dibuang.
Salah satunya Kelurahan Cipadung yang memiliki program unggulan yaitu Cipadung Sesah Hilapna. Kegiatan tersebut memiliki singkatan Sedekah Sampah Hadirkan Lingkungan Pemukiman Nyaman dan Asri.
“Kita gulirkan program Cipadung Sesah Hilapna. Jadi diharapkan mulai memilah sampah, organik yang basah ke saung maggot. Kalau sampah organik kering ke Kang Empos dan sampah non organik disedekahkan kepada pemulung atau pengepul melalui Tim Gorber dijual,” beber Lurah Cipadung, Lukman Ependi pada Kegiatan Podcast Bersama Humas Bandung.
Soal saung maggot, Lukman mengatakan, telah memulainya sejak tahun 2018.
“Cipadung punya saung maggot, sejak tahun 2018. Ada penggiat maggot di RW 04 meskipun secara individual. Ini sudah berjalan lama dan melibatkan warga untuk sedekah sampah ke penggiat maggot itu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini saung maggot masih berjalan optimal dalam pengelolaan sampah.
“Alhamdulilah itu masih berjalan, kemudian bertambah tahun ini dukungan dari Pemkot Bandung dibangun hangar maggot seluas 100 meter persegi,” tuturnya.
Lukman mengungkapkan, pada pengelolaan sampah, saat ini masih proses menjadi nilai ekonomi. Sehingga secara bertahap upaya ini bisa dirasakan oleh masyarakat yang berjumlah 21.194 jiwa itu.
“Pengelola sampah kita harap mampu meningkatkan kesejahteraan. Namun saat ini hasil ekonomi yang diterima belum dirasakan perlu waktu dan perjuangan, ini masih proses,” akunya.
Sebagai upaya pengelolaan sampah di wilayah tersebut, Lukman terus memberikan sosial kepada masyarakat dalam kegiatan tertentu.
“Cara sosialisasi, kita manfaatkan momen pertemuan. Kita sampaikan agar mulai memilah sampah dari rumah. Kita sampaikan pada kegiatan posyandu, PKK termasuk woro – woro. Bahkan kita datangi tempat rumah makan warung Tegal untuk memilah sampah organik untuk dimanfaatkan sebagai makanan maggot,” ujarnya. *red