BANDUNG, journalbroadcast.co — Membangun peradaban yang adil dan bermartabat harus dimulai dengan memberi akses terhadap pengetahuan, nilai-nilai kemanusiaan, serta ruang aktualisasi yang setara. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Masalah anak jalanan dan kemiskinan adalah tantangan nyata. Pemerintah tak bisa hanya memberi bantuan sesaat. Kami perlu pendekatan jangka panjang, terutama lewat pendidikan yang inklusif dan literasi yang merata,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Minggu (27/07/2025).
Oleh karenanya, Erwin memberikan apresiasi tinggi kepada Kelompok Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika atas terselenggaranya kegiatan bertajuk “Literasi dalam Membangun Peradaban sebagai Upaya Mengentaskan Kemiskinan Anak Jalanan”.
Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan semangat tanggung jawab sosial semua pihak dalam mewujudkan keadilan nyata, khususnya bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan.
“Literasi harus merata. Anak-anak di pelosok juga harus punya kesempatan yang sama untuk membaca dan belajar,” ujar Erwin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan komitmen Pemkot Bandung untuk mewujudkan Bandung sebagai Kota Ramah Anak dalam visi “Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.”
“Tapi niat baik saja tidak cukup. Diperlukan kolaborasi nyata antar semua pihak: pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi, dan media. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” tegasnya.
Erwin juga menyampaikan kesiapan Pemkot untuk bersinergi dengan komunitas seperti KPM Dewi Sartika. Menurutnya, kekuatan perubahan sosial berasal dari gerakan warga yang konsisten dan berpihak pada kemanusiaan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika, Santi Safitri, menyampaikan, kegiatan ini lahir dari keprihatinannya terhadap anak jalanan yang belum terjangkau pendidikan formal.
“Saya melihat langsung kebutuhan anak-anak ini. Mereka bukan hanya perlu sekolah, tapi juga pendidikan karakter. Jangan sampai anak-anak ini tumbuh dengan mental pengemis,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Medi Mahendra menyebut, kolaborasi ini bisa menjadi langkah nyata untuk membangun kepercayaan diri anak-anak jalanan.
“Kegiatan ini memberikan ruang bagi mereka. Ini bisa jadi momen penting menuju masa depan yang cerah, seperti anak-anak lainnya,” ujar Medi.
Ia juga mengajak masyarakat Bandung untuk ikut berperan aktif dalam pemerataan pendidikan dan penguatan literasi.
“Kami harap warga Bandung turut membantu pemerintah. Karena literasi bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah, tapi kita semua,” katanya. *red