BANDUNG, journalbroadcast.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima kunjungan kerja dari Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, beserta jajaran Forkopimda dan OPD terkait di Balai Kota Bandung, Selasa (29/07/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan menggali pengalaman Kota Bandung dalam menangani persoalan persampahan yang menjadi isu krusial di banyak kota, termasuk Padang Panjang.
Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis mengungkapkan, daerahnya tengah menghadapi penumpukan sampah yang kian mengkhawatirkan.
Ia menyebut Kementerian Lingkungan Hidup telah memperingatkan beberapa daerah atas krisis ini, dan Padang Panjang ingin segera mengambil langkah preventif.
“Bandung sudah lebih dulu menghadapi persoalan sampah dan kami dengar ada inisiasi kerja sama dengan pihak ketiga melalui UPTD dan BLUD. Itu yang ingin kami pelajari,” ujar Hendri.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menjelaskan, Kota Bandung tengah menjalankan tiga tahap dalam pengelolaan sampah, yakni penanganan, pemulihan, dan penormalan.
Ia mengakui, Bandung juga pernah menghadapi situasi darurat sampah.
“Kota Bandung memproduksi sekitar 1.496 ton sampah per hari. Sekitar 1.000 ton dikirim ke TPA Sarimukti, sisanya dikelola dengan berbagai cara, seperti incinerator, maggotisasi, kawasan bebas sampah, dan RDF di tingkat RW,” jelas Erwin.
Ia juga menyampaikan bahwa beberapa pasar tradisional di Bandung sempat mengalami penumpukan sampah selama bertahun-tahun, namun kini telah dibersihkan berkat intervensi langsung dari jajaran Pemerintah Kota.
“Kami keliling terus. Sekarang sudah lebih baik. Tahap selanjutnya adalah pemulihan dan penormalan,” katanya.
Erwin mengatakan, Pemkot Bandung juga tengah menyiapkan program Prakarsa yang memberi anggaran hingga Rp200 juta untuk tiap RW guna mendukung alat pengelolaan sampah mandiri. Ia berharap ke depan petugas pengangkut sampah bisa digaji oleh Pemkot.
Kunjungan juga membahas potensi kerja sama dalam pemanfaatan teknologi pengolahan sampah, termasuk incinerator dan RDF.
Setelah diskusi, rombongan dari Padang Panjang mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Babakan Sari untuk melihat langsung proses dan manajemen pengolahan sampah di lapangan.
“Masalah sampah bukan hanya soal teknis, tapi perlu kolaborasi semua pihak baikpemerintah, masyarakat, hingga unsur keagamaan dan ormas,” ujarnya. *red