CIMAHI, journalbroadcast.co — Perayaan Malam Anugerah Kebudayaan 2025 menjadi ajang penghormatan bagi para pelaku budaya di Kota Cimahi yang dinilai konsisten, berdedikasi, dan berkontribusi besar dalam menjaga keberlanjutan seni serta tradisi lokal. Acara yang digelar di Alam Wisata Cimahi ini dihadiri para seniman, budayawan, komunitas kreatif, hingga tokoh masyarakat yang aktif mengembangkan ekosistem kebudayaan di kota tersebut, Jumat (28/11/2025).
Agenda puncak ini merupakan hasil rangkaian panjang proses seleksi sejak awal Oktober, mulai dari penjaringan usulan, kurasi, verifikasi lapangan, hingga pleno tim kurator. Dari proses tersebut terpilih enam penerima penghargaan dalam tiga kategori: Pelestari Kebudayaan, Pencipta dan Pengembang Kebudayaan, serta Lifetime Achievement.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dalam sambutannya menegaskan bahwa penganugerahan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk apresiasi atas ketekunan para pelaku budaya dalam merawat identitas daerah. Ia menyebut bahwa di tengah arus digital, seni dan budaya lokal tetap memiliki ruang kuat karena dijaga oleh kreativitas masyarakat.
“Kebudayaan adalah jati diri. Para pelaku budaya telah menunjukkan teladan melalui karya dan dedikasi mereka. Malam apresiasi ini merupakan bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam memperkaya ekosistem kebudayaan Cimahi,” ujarnya.
Ngatiyana menambahkan bahwa pemerintah akan terus memperkuat komitmen pemajuan kebudayaan melalui kolaborasi lintas sektor. Ia mendorong para seniman untuk aktif hadir di ruang publik, memperluas jejaring, serta menghadirkan karya yang menginspirasi generasi muda. Menurutnya, kreativitas komunitas seni memberi dampak ganda bagi kota, baik bagi perkembangan ekonomi kreatif maupun daya tarik pariwisata.
“Merawat kebudayaan berarti merawat harmoni. Kita punya tanggung jawab bersama menjaga kekayaan ini agar tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Dani Bastiani, menyebut bahwa ajang anugerah ini bukan hanya penghargaan, tetapi langkah membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pemajuan kebudayaan. Apresiasi diharapkan menjadi motivasi bagi pelaku budaya untuk terus produktif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Proses pewarisan budaya adalah kewajiban seluruh masyarakat. Tidak hanya mewariskan, tetapi juga menumbuhkan kultur baru melalui rekayasa kreatif agar budaya tidak kehilangan relevansinya,” ujarnya.
Ia berharap penyelenggaraan Malam Anugerah Kebudayaan dapat menginspirasi masyarakat untuk terlibat dalam upaya pelestarian sehingga kekayaan budaya Cimahi tetap terjaga.
Rangkaian acara juga dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni, seperti Tjimahi String Orchestra, Rampak Campernik, Kacapian, Lingkung Seni Suarna Putra, serta penampil musik etnik lainnya. Keberagaman ini menegaskan bahwa ekspresi seni di Cimahi terus tumbuh dan berkembang.
Dengan terselenggaranya Malam Anugerah Kebudayaan 2025, Pemerintah Kota Cimahi menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong hadirnya gagasan, inovasi, dan karya para pelaku seni demi kemajuan sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Daftar Penerima Anugerah Kebudayaan Kota Cimahi 2025
- Achmad Sobur (Ciung Wanara) Pelestari Kebudayaan
- Aliran Kebatinan Perjalanan Kota Cimahi (Mimin Sukandar) – Pelestari Kebudayaan
- Agus Hamdani – Pencipta & Pengembang Kebudayaan
- Dede Syarif HD – Pencipta & Pengembang Kebudayaan
- Ida Widawati – Pencipta & Pengembang Kebudayaan
- Rusli Rangga Somantri “Kang Uci RT” (Alm.) – Tanda Kehormatan Lifetime Achievement. red




















