BANDUNG, journalbroadcast.co — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, melantik sebanyak 85 pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Pelantikan tersebut mencakup tujuh camat yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt).
Pelantikan digelar di Balai Kota Bandung, Rabu (24/12/2025), setelah Pemkot Bandung menyelesaikan proses pembenahan administrasi yang sempat menyebabkan antrean pengisian jabatan.
“Ini merupakan pelantikan yang sudah dinanti-nantikan, karena kemarin sempat dilakukan pembenahan ulang secara administrasi. Sekarang prosesnya sudah berjalan lancar kembali,” ujar Farhan.
Dengan pelantikan ini, Farhan memastikan seluruh posisi kewilayahan yang bersifat esensial di lingkungan Pemkot Bandung telah terisi secara definitif.
Dalam arahannya, Farhan menekankan dua hal utama kepada para pejabat yang dilantik, yakni integritas dan kemampuan menghadapi kompleksitas persoalan perkotaan. Menurutnya, integritas menjadi fondasi penting dalam menjalankan roda pemerintahan, terlebih di tengah tantangan yang semakin beragam.
“Ada dua hal yang ditekankan. Pertama adalah integritas, karena saat ini isu integritas benar-benar sedang diuji. Kedua adalah kompleksitas persoalan perkotaan yang makin hari makin menyentuh banyak dimensi,” katanya.
Farhan mencontohkan persoalan sampah sebagai isu perkotaan yang tidak dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Ia menyebut, permasalahan sampah bukan hanya berkaitan dengan lingkungan, tetapi juga menyangkut kepatuhan masyarakat, edukasi, hingga ketersediaan lahan pengolahan.
“Sampah itu bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga masalah kepatuhan dan edukasi. Kalau mau konsisten, seharusnya setiap kelurahan memiliki satu lahan yang mampu mengolah sekitar 500 kilogram sampah per hari. Namun faktanya, persoalannya sangat kompleks,” jelasnya.
Oleh karena itu, Farhan meminta para pejabat yang baru dilantik untuk fokus pada peningkatan pelayanan publik, bekerja secara kolaboratif, serta mampu menerjemahkan kebijakan pimpinan ke dalam tindakan teknis yang nyata dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Ia menegaskan, jabatan yang diemban bukan sekadar posisi struktural, melainkan amanah untuk memberikan kontribusi terbaik bagi warga Kota Bandung, dengan menjunjung tinggi nilai integritas dan profesionalisme dalam setiap pelaksanaan tugas. *red





















