Kab. Bandung, JB — Langganan banjir tahunan, sepanjang Jalan Siliwangi arah pasar Baleendah, juga kearah Bojongsoang, jika turun hujan deras yang terjadi genangan banjir Cileuncang, air dari selokan yang tidak mampu menampung air, disebab kan penyempitan selokan dan tumpukan sampah.
Warga Jaenudin mengatakan, ketika ditahun 1977 an, selokan yang ada, pada waktu lebarnya sekitar 3 meter dan alur air sampai sungai Citarum, wilayah RW 21 Mekarsari Kelurahan Baleendah, namun sekarang menjadi sempit, akhirnya air meluap ke arah Jalan Siliwangi Pasar Baleendah dan disepanjang Jalan Baleendah ke arah Jalan.Bojongsoang-Bandung, akibatnya, tak terelakkan, terjadi kemacetan di Simpang Siliwangi, kearah Bojongsoang, dan Siliwangi Pasar Baleendah, padahal jalan ke arah Pasar Baleendah, sudah ditinggikan. Kamis (22/12/2022)
Terkait banjir Cileuncang jika hujan terus menerus dikawasan Baleendah, Bojongsoang dan daerah lainnya, dari pengamatan penulis, adalah belum adanya drainase, salah satunya adalah, disepanjang Jalan Baleendah, memasuki wilayah RW 21 Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah, juga jalan ke arah Bojongsoang yang sudah ada saluran air/drainase namun terjadi penyempitan, karena sedimentasi tanah yang sebagian besar menutup drainase.
Untuk disepanjang Jalan. Baleendah RW 21 Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, permasalahan, drainase/saluran air, berdasarkan keterangan dari Lurah Balendah, Saep S.Sos.MSi, mengirim kabar melalui WA, ujar Jae.
sudah diajukan ke Pemkab Kabupaten Bandung. Salah seorang, tokoh masyarakat di Baleendah, dan pernah menjadi pejabat publik,di wilayah Baleendah, dan daerah lainnya, menyampaikan, salah satu penyebab terjadinya genangan air disepanjang Jalan. Baleendah sampai arah Jalan. Bojongsoang ke arah Kota Bandung adalah terkait keseriusan dari pemerintah Kabupaten, jika yang bersifat mudah, dan bisa ditangani oleh pemerintah daerah masih belum ditangani.
Salah satu contoh seperti disimpang terusan Jl.Bojongsoang, setiap hujan, selalu banjir, menggenangi jalan, padahal gorong-gorong saluran air yang tersumbat, sampai saat ini belum ada penanganan, hal ini selain menghambat, para pengguna jalan, tentu jalan pun cepat rusak.
Tentunya ini salah satu kritik, yang perlu diakomodir oleh para pejabat yang memiliki kewenangan di Pemkab Bandung, termasuk orang nomor 1 dan 2 di Kabupaten Bandung, yaitu Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Yang telah mengusung Bedas, sebagai simbol pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung untuk tercapainya, masyarakat Kabupaten Bandung “Yang Repeh Rapih Kertaraharja”.
Mengusulkan dalam surat terbuka, kepada Bupati Bandung saat ini, untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas, karena banjir, atau banjir cileuncang yang terjadi di Kawasan Jalan.Baleendah ke Jalan.Bojongsoang, juga dampak kerusakan jembatan lama, dari arah Banjaran-Majalaya, kearah Dayeuhkolot, menuju Bandung yang belum diperbaiki, juga dari arah Jalan.Baleendah, ke arah Jalan. Bojongsoang, kiranya diperlukan pembuatan jalan “plyover”. Ujar Jae.
Dari arah, Tugu Baleendah, sampai pertigaan Jalan Bojongsoang atau pembuatan jalan raya dari Cikoneng-Cigebar-Cijeruk-melewati Citarum (jembatan) sampai Jalan. Siliwangi kearah Majalaya, atau ke arah Banjaran Kabupaten Bandung. “pungkasnya
Semoga apa yang diharapkan oleh masyarakat, dapat direalisasikan dengan, ” Bedas” nya Kabupaten Bandung.