BANDUNG, journalbroadcast.co — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, ingin wujudkan di Kota Bandung lewat inovasi Layanan Catatan Informasi RW atau Laci RW, apa jadinya jika sebuah RW memiliki “bank data” warganya sendiri? Itulah yang kini Wali Kota Bandung.
Program ini sederhana, tapi sangat bermanfaat. Semua data warga dikumpulkan secara detail, jumlah balita, kondisi kesehatan, potensi stunting, pengelolaan sampah, sanitasi lingkungan, hingga keberadaan UMKM.
Data ini bukan sekadar angka, tapi panduan nyata untuk membuat keputusan yang tepat.
“Dengan adanya Laci RW, kami tidak lagi berasumsi. Semua masalah punya data. Misalnya, kalau ada balita rawan stunting, kami bisa langsung intervensi. Kalau pengangkutan sampah bermasalah, datanya jelas. Bahkan, kebutuhan penitipan anak pun bisa terpetakan,” ujar Farhan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menilai inovasi ini penting bukan hanya untuk kesejahteraan, tapi juga untuk mitigasi bencana.
“Bencana selalu menimpa yang paling rentan. Dengan data detail, kita tahu siapa lansia, siapa disabilitas, siapa anak-anak. Jadi saat evakuasi, kita bisa prioritaskan mereka. Laci RW ini bisa menyelamatkan nyawa,” ujarnya saat Siskamling Siaga Bencana di Cisaranten Endah, Rabu (24/09/2025).
Selain itu, Laci RW memperkuat transparansi. Warga bisa ikut mengakses data, memantau perkembangan, dan memberi masukan.
Farhan berharap, program ini bisa diperluas ke seluruh Bandung. Jika setiap RW punya data akurat, maka Kota Bandung akan memiliki basis informasi sosial paling lengkap di Indonesia.
“Pelayanan publik yang baik selalu berbasis data. Dengan data yang rapi, kebijakan jadi lebih tepat sasaran,” katanya.
Dengan Laci RW, sebuah catatan sederhana bisa berubah menjadi instrumen besar yang menentukan arah pembangunan, kesehatan masyarakat, dan bahkan keselamatan warga saat bencana melanda. *red