BANDUNG, journalbroadcast.co — Memasuki musim hujan, Kelurahan Cihapit Kecamatan Bandung Wetan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana pohon tumbang yang kerap terjadi di wilayahnya.
Lurah Cihapit, Yoga Hananto menyebutkan, kondisi geografis dan banyaknya pohon tua menjadi faktor utama penyebab kerawanan tersebut.
“Pohon di wilayah kami banyak yang berusia tua dan berdiameter besar, sehingga rawan tumbang terutama saat hujan deras,” kata Yoga dalam paparannya di hadapan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan pada Siskamling Siaga Bencana di Kelurahan Cihapit, Jumat (10/10/2025).
Berdasarkan data kelurahan, ruas jalan yang rawan pohon tumbang meliputi Jalan Sabang, Cakranegara, Supratman, dan Jalan Bengawan. Sementara itu, beberapa titik juga kerap mengalami genangan air, terutama di Jalan Cisangkuy, Cilaki, Aceh, dan Bengawan.
Sebagai langkah mitigasi, pihaknya mengerahkan pasukan Gober untuk melakukan pemangkasan rutin terhadap ranting-ranting kering serta berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKP) jika ada pohon besar yang harus ditebang.
“Kami juga melakukan patroli saat hujan lebat, agar bisa cepat tanggap jika terjadi kejadian pohon tumbang,” ujarnya.
Selain itu, genangan air di beberapa titik seperti Jalan Sabang dan Jalan Cakranegara kerap muncul akibat curah hujan tinggi dan debit air dari arah Jalan Riau.
“Kami mengusulkan pembuatan crossing agar aliran air bisa terbagi ke beberapa arah, sehingga genangan bisa berkurang,” jelas Yoga.
Yoga menegaskan bahwa kesiapsiagaan menjadi kunci utama.
“Kami ingin warga merasa aman dan nyaman. Karenanya kami upayakan penanganan cepat dan terukur,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyambut baik langkah antisipatif tersebut. Namun ia mengingatkan, beberapa ruas jalan merupakan kewenangan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, sehingga perlu koordinasi lintas instansi.
“Tidak semua bisa langsung dikerjakan karena harus sesuai tata administrasi. Tapi kami akan dorong koordinasi agar solusi bisa cepat terealisasi,” kata Farhan.
Ia pun mendorong adanya kolaborasi warga dalam menjaga lingkungan.
“Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi gerakan bersama seluruh masyarakat,” ungkapnya. *red