Bandung, JB -||- Semua elemen di masyarakat turut berkontribusi terhadap pembangunan di Kota Bandung. Termasuk para lanjut usia (lansia) yang tetap memberikan sumbangsih terhadap pembangunan di Kota Bandung.
“Oleh karenanya patut kita semua mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih atas perjuang mereka,” kata Plh Asisten Daerah l, Asep Cucu Cahyadi pada acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Kantor Dinas Sosial, Minggu (25/06/2023).
Ia mengungkapkan, sejak 9 Juni 2022 Kota Bandung resmi mendeklarasikan sebagai kota ramah lansia. Hal tersebut merupakan upaya kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada para lansia.
Pemkot Bandung merancang sejumlah program agar para lansia tetap bisa berdaya. Mulai dari sekolah lansia hingga transportasi publik ramah lansia.
“Saat ini kita sudah memiliki 8 sekolah lansia yang berada di Kecamatan Antapani, Sukajadi, Ujungberung, Cinambo, Lengkong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, dan Astana Anyar. adapun sekolah lansia tersebut memfasilitasi layanan kesehatan dan cara mengatasi masalah kesehatan di hari tua,” bebernya.
Asep menambahkan, peringatan Hari Lanjut Usia bertemakan “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”. Harapannya, para lansia tetap memiliki peranan penting dalam pembangunan daerah.
“Dengan segudang pengalamannya kita dapat belajar untuk lebih baik lagi dan dapat menciptakan dan mengembangkan inovasi dari ide-ide baik yang sudah terealisasi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Sony Baktiar menyampaikan, Pemkot Bandung terus berkontribusi memberikan perhatian kepada lansia.
“Di Kota Bandung ada TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Sahabat Lansia mendampingi berbagai lansia,” ujarnya.
Saat ini, di Kota Bandung terdapat 880 ribu lansia. Mereka membutuhkan perhatian khusus dan pendampingan.
“Kita berikan ruang dialog, pengalaman lansia akan berikan sumbangsih agar punya kehidupan bermanfaat,” katanya.
Salah satu lansia, Darhi yang telah berusia 105 tahun mengatakan, di masa tuanya ia sangat menikmati hidup. Ia yang satu atap bersama anaknya itu memiliki kebiasaan bermain di luar rumah.
“Pagi-pagi itu sarapan, terus jalan-jalan ke lapang sambil berjemur,” ungkap Darhi yang menjadi salah satu lansia tertua di Kota Bandung.
Soal makanan, ia pun tidak sulit. Cukup nasi dengan telor ceplok, tahu atau tempe.
“Makan itu gampang, asal ada nasi, tahu atau telor, pake kecap. Itu cukup,” ungkapnya. *red