Bandung, JB — Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-100, Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) Indonesia menggelar pameran perangko dan kartu pos di Museum Bandung, Selasa (29/03/2022).
Selain memamerkan benda seni, juga mengenalkan nilai-nilai historis dalam bingkai perangko atau benda pos lainnya dengan nuansa Kota Bandung.
Pameran ini dibuka oleh Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
“Filateli lebih dari sekedar hobi, karena di dalamnya terdapat nilai ketentuan, ketelitian, kecermatan dan penghormatan atas nilai sejarah,” beber Yana.
Kalaupun ada nilai ekonomi, Yana menuturkan, hal itu buah konsekuensi dari keseriusan menekuni hobi dan kecerdasan dalam memelihara benda bersejarah tersebut.
“Sangat beralasan jika filateli identik dengan investasi. Karena benda pos itu mampu dikoleksi dan dipelihara dengan memiliki nilai tinggi,” ujarnya.
Atas hal itu, Yana mengapresiasi kegiatan pameran yang bukan sekedar mengenalkan benda pos tapi nilai sejarah yang terekam di dalamnya.
“Ternyata sangat banyak perangko itu bernuansa Kota Bandung yang memiliki seni juga investasi luar biasa,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pameran, Sofee Suryasmia menyampaikan, kegiatan dilakukan selama 3 hari, 29-31 Maret 2022.
“Terima kasih kepada Pemkot Bandung atas fasilitas yang diberikan,” katanya.
Ia juga mengatakan, pada perangko terdapat nilai yang luar biasa. Ada perangko termahal di dunia diterbitkan oleh negara British Guiana bernama “One Cent Black on Magenta” bernilai Rp 122 miliar.
“Harganya tembus miliaran rupiah. Merupakan koleksi juga. Ini bisa untuk kekayaan pribadi maupun sejarah dunia,” bebernya.
Sementara itu, Vice President PT Pos Indonesia, Agung Prabowo mengucapkan terima kasih kepada PFI dan Pemkot Bandung atas pameran tersebut.
“Terima kasih kepada panitia, atas terselenggaranya pameran filateli,” katanya.
Lebih lanjut, Sekjen Perkumpulan Filateli Indonesia, Gita Noviandi menerangkan, filateli mampu meningkatkan kebersamaan tiap negara.
“Dengan adanya ini sesuai dengan tema ‘Mari Berfilateli’ bisa menjadikan berfilateli membawa nama baik Indonesia di mata dunia,” katanya. ***