CIMAHI, journalbroadcast.co — Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) berkolaborasi dengan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) menggelar Sarasehan Budaya 2025. Acara yang bertajuk “Pengembangan Kebudayaan Menuju Masyarakat Kota Cimahi yang Mantap”.
Kegiatan berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh 120 peserta dari berbagai elemen budaya serta menghadirkan delapan narasumber, bertempat di Alam Wisata Cimahi, Rabu (19/03/2025).
Pada kesempatanya Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, Sarasehan ini menjadi momentum penting dalam membahas perkembangan dan tantangan budaya di Kota Cimahi di tengah pesatnya perubahan zaman serta
menegaskan bahwa pengembangan kebudayaan bukan sekadar pelestarian, tetapi juga strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif,” tuturnya.
Lebih lanjut Ngatiyana mengatakan Kebudayaan harus terus berkembang agar beradaptasi dengan zaman, namun tetap mempertahankan identitas lokal. Dengan pemanfaatan yang tepat, seni dan budaya dapat menjadi pilar ekonomi kreatif yang meningkatkan kesejahteraan para pelakunya,” ungkapnya.
Selain itu, dalam sarasehan ini juga dibahas rencana pengembangan kawasan eks TPA Leuwigajah sebagai pusat kegiatan seni dan budaya berbasis konservasi lingkungan. Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen untuk menjadikan kawasan ini sebagai ruang kreatif bagi pelaku seni dan budaya guna memperkuat ekosistem budaya lokal,”ungkapnya.
Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Achmad Nuryana, pentingnya mengawasi peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor budaya agar dapat bersaing di ranah ekonomi.
Seni dan kebudayaan harus dikemas lebih menarik dan atraktif agar memiliki daya saing tinggi. Para pelaku seni di Cimahi juga perlu memahami strategi ekonomi kreatif agar pertunjukan seni memiliki nilai ekonomi yang lebih baik,” jelasnya.
Dalam diskusi, para tokoh budaya, seniman, dan akademisi membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh ekosistem budaya di Kota Cimahi, seperti minimnya wadah ekspresi, keterbatasan akses ke pasar yang lebih luas, serta pengaruh digitalisasi yang mengubah selera masyarakat terhadap seni tradisional.
Meski demikian, Cimahi tetap memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai kota seni yang unggul dan berdaya saing. Sejumlah seniman asal Cimahi telah berhasil meraih penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, membuktikan bahwa potensi budaya daerah ini patut dikembangkan lebih lanjut,” terangnya.
Sinergi untuk Mewujudkan Cimahi sebagai Kota Kreatif Sarasehan Budaya 2025 menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antara pemerintah, komunitas seni, akademisi, dan pelaku budaya dalam merancang strategi pengembangan seni dan budaya.
Harapannya dengan diskusi ini merupakan solusi konkret dalam pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan di Cimahi. Generasi muda juga didorong untuk lebih aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Cimahi, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional dapat menghasilkan kota Cimahi berpotensi menjadi kota kreatif dengan berbagai inovasi dan kreativitas baru yang memperkuat ekosistem budaya lokal tetapi juga dapat berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat,”pungkasnya.