Bandung, BewaraJabar — Setelah 330 sekolah di Kota Bandung dapat menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, Dinas Pendidikan Kota Bandung akan meningkatkan jumlah sekolah gelar PTM.
“Sebanyak 1.677 sekolah akan kami beri kesempatan untuk mengisi daftar periksa kembali dan akan dimonitoring evaluasi oleh tim terpadu dari satuan pendidikan juga SKPD terkait,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, Selasa 11 Januari 2022.
Dalam acara Bandung Menjawab, Hikmat juga memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar PTM 100 persen bisa dirasakan oleh semua siswa di Kota Bandung. Salah satunya dengan keterlibatan dari semua lapisan warga sekolah untuk menegakkan dispilin protokol kesehatan (prokes).
“Setiap individu warga sekolah harus disiplin patuhi prokes. Bukan hanya siswa sekolah, tapi juga guru, kepala sekolah, bahkan sampai pada orang tua dan masyarakat juga harus disiplin,” ucap Hikmat.
Hikmat menambahkan, jika dari aspek kesehatan telah mumpuni dan memenuhi persyaratan, maka jumlah sekolah yang bisa melakukan PTM 100 persen bisa lebih banyak.
Tentunya agar PTM 100 persen ini bisa berjalan dengan baik, Hikmat brrharap, perlu adanya kolaborasi juga dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain, salah satunya Dinas Kesehatan Kota Bandung.
“Di sekolah-sekolah ini ada UKS. Kita akan manfaatkan UKS ini untuk bisa bergerak cepat jika ada gejala Covid-19, termasuk varian terbaru Omicron. UKS ini akan berkolaborasi dengan tim Dinas Kesehatan Kota Bandung,” imbuh Hikmat.
Gayung bersambut, sejalan dengan misi Dinas Pendidikan Kota Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara juga menjelaskan tentang pentingnya kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkan PTM 100 persen dengan disiplin prokes.
“Omicron ini sedang meningkat. Meski di Bandung kita tidak menemukan kasusnya, tetap perlu disiplin prokes bagi semua masyarakat,” ucap Ahyani.
Ahyani memaparkan, saat ini Dinas Kesehatan Kota Bandung tengah fokus pada peningkatan vaksinasi warga. Tahun ini ditargetkan 100 persen warga Bandung sudah melakukan vaksinasi dosis 2.
“Untuk usia 6-11 tahun, sudah 30 persen yang divaksin. Untuk vaksinasi lansia sendiri sudah mencapai 75 persen,” papar Ahyani.
Meski sampai saat ini belum ada kasus Omicron terjadi di Kota Bandung, Ahyani mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bandung telah menyiapkan jika sewaktu-waktu ditemukan kasusnya di Kota Bandung.
“Omicron ini gejalanya ringan sekali. Pasien dapat melakukan isolasi mandiri, tentunya dengan pengawasan. Namun, kita sudah melakukan persiapan jika ada kasusnya di Kota Bandung. Kami sudah berkoordinasin dengan provinsi. Dan untuk di bagian wilayah juga sudah kami siapkan tempat isolasi dan karantina,” imbuh Ahyani.
Untuk vaksinasi dosis ketiga (booster) sendiri, Ahyani mengungkapkan, Dinas Kesehatan Kota Bandung masih menunggu petunjuk teknis dari tim pusat.
“Masih sedang kami tunggu untuk juknisnya, seperti booster ini akan diprioritaskan untuk siapa dan berapa kuotanya,” ujar Ahyani.