• JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home JOURNAL REGIONAL

Divonis Hidup Sampai 7 Tahun, Devi Lawan Talasemia Hingga Usia 46 Tahun

Admin 002 by Admin 002
14 Juni 2022
in JOURNAL REGIONAL
0
Divonis Hidup Sampai 7 Tahun, Devi Lawan Talasemia Hingga Usia 46 Tahun
Share on FacebookShare on Twitter

Bandung, JB — Tak pernah terbayangkan olehnya bisa hidup sampai selama ini. Padahal, dulu ia divonis hanya bisa hidup sampai usia 7 tahun. Namun, kini di usianya yang menginjak 46 tahun, ia masih berjuang terus melawan talasemia bersama 600 orang lainnya di Kota Bandung.

Ia bernama Devi Yulianti. Sejak usia 4 tahun, ia mengidap talasemia. Sebuah penyakit kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

BacaJuga

Resmikan Usaha Cuci Motor Kiki, Achmad Nugraha: Bukti Ada Orang-orang yang Paham Arti Berikhtiar

27 Januari 2022
0
Pemkot Bandung, Menyelenggarakan Acara Puncak Perayaan HUT Koperasi Indonesia

Pemkot Bandung, Menyelenggarakan Acara Puncak Perayaan HUT Koperasi Indonesia

19 Agustus 2022
0
Pemuda Al Washliyah Sumut Dukung Pasangan Asri Ludin Tambunan-Lom Lom Suwondo di Pilkada Deliserdang

Pemuda Al Washliyah Sumut Dukung Pasangan Asri Ludin Tambunan-Lom Lom Suwondo di Pilkada Deliserdang

12 September 2024
0
Uu: Berterimakasih Kepada PWI, Warga Jabar Mengetahui Pembangunan Yang Tengah Dilaksanakan

Uu: Berterimakasih Kepada PWI, Warga Jabar Mengetahui Pembangunan Yang Tengah Dilaksanakan

24 Maret 2022
0

Gejala pada anak-anak biasanya terlihat dari tumbuh kembangnya yang tidak normal. Kulitnya pucat, sesak napas, dan fisiknya lemah.

Kini Devi mengambil peran menjadi Ketua Perhimpunan Penyandang Talasemia Indonesia (PPTI) Kota Bandung.

Ia bersama rekan-rekannya rutin membantu para penyandang talasemia untuk mendapatkan transfusi darah dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Banyak yang baru juga terdeteksi talasemia, banyak juga yang sudah meninggalkan kita karena talasemia. Kemarin saja di bulan Mei ada 6 orang yang meninggalkan kita. Penyebabnya mungkin karena zat besinya makin naik dan daya tahan tubuh juga menurun,” ungkap Devi kala ditemui pada kegiatan Hari Donor Darah Sedunia di PMI Kota Bandung, Selasa (14/06/2022).

Devi mengatakan, ada yang terkena talasemia di usia dewasa. Ada yang baru ketahuan di usia 42 tahun. Ternyata setelah cek hemoglobin (Hb) itu, baru diketahui dia terkena talasemia mayor dengan Hb 4. Namun, memang kebanyakan terdeteksi sejak usia bayi.

Devi pun membagikan kisah perjuangannya sejak kecil melawan talasemia. Dulu, saat masih usia anak-anak, ia tak hanya melakukan transfusi darah, tapi juga diberikan obat desferal yang disuntikkan 5 kali per minggu.

Desferal merupakan injeksi yang mengandung deferoxamine. Gunanya untuk menangani kelebihan kadar zat besi dalam darah.

“Sekarang desferal sudah tidak ada. Para penyandang talasemia sudah diberikan kemudahan dengan tablet agar tidak terjadi pembengkakan limpa. Saya dulu bisa habis Rp16 juta per bulan,” ujarnya.

Di saat anak lain mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) ketika masuk SMA, Devi terpaksa dilarikan rumah sakit dan harus diopname.

Bahkan, ia sempat mengalami koma selama sebulan. Berat badannya pun turun drastis dari 48 kg menjadi hanya 18 kg.

Ia pun harus rutin melakukan transfusi darah seminggu sekali dan diinjeksi selama 5 hari dalam seminggu. Namun, kini ia hanya transfusi darah 9 bulan sekali. Bahkan, paling cepat bisa 5 bulan sekali.

“Tapi, setiap bulan saya tetap harus periksa darah dan rutin minum obat,” katanya.

Bagi Devi, kemajuan yang ia alami sekarang tak lepas dari ‘obat’ utama dalam hidupnya, yakni keluarga. Ia tak pernah menyangka bisa memiliki keluarga kecil bersama suami dan kedua anaknya yang sehat.

“Ini semua berkat kuasa Allah dan tentunya support dari keluarga. Support system itu penting sekali. Suami dan anak-anak saya sangat mendukung saya, mereka tidak pernah memperlakukan saya seperti orang sakit,” ujarnya.

“Kalau misalnya gejala thalassemia saya kambuh, suami saya selalu bilang, ‘Ibu hebat! Ibu pasti bisa. Ibu kuat,’ seperti itu,” tuturnya sambil berkaca-kaca.

Setelah dua tahun menikah, ia akhirnya memiliki dua orang anak, pertama berusia 22 tahun yang diterima di TNI AU Makassar. Lalu anak keduanya yang masih berusia 10 tahun.

Bukan perkara mudah bagi Devi untuk mengandung dan melahirkan dua anak. Ia berjuang penuh untuk tetap ‘sehat’, rutin transfusi darai seminggu sekali, terus cek kesehatan, dan minum semua obat yang diberikan dokter.

Ia sangat merasa terbantu dengan peran PMI di masa perjalanan perjuangannya melawan talasemia. Ia juga berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa bersama-sama terus menyeba rluaskan mengenai talasemia.

“Rantai talasemia ini harus kita putus, salah satunya melalui seminar, terutama bagi mereka yang akan menuju jenjang pernikahan,” harapnya.

Devi menekankan, setiap orang harus melalukan pemeriksaan pranikah secara detail. Sebab, meski keduanya sehat, tapi ternyata bisa jadi mereka carrier atau pembawa talasemia. Sehingga kemungkinan besar anaknya akan mengalami talasemia mayor atau minor.

“Talasemia minor ini bisa transfusi setahun sekali atau 5 bulan sekali. Sedangkan talasemia mayor itu seminggu sekali harus transfusi darah,” imbuhnya.

Devi juga mengungkapkan, ada orang tua penyandang talasemia yang kehilangan dua anaknya berturut-turut dalam kurun waktu 9 hari.

“Pak Ayep punya tiga orang anak, dua di antaranya penyandang talasemia. Keduanya sudah meninggal dalam kurun waktu 9 hari. Sudah dewasa semua, profesinya kepala sekolah dan guru. Meski begitu, Pak Ayep tetap ikut untuk mendampingi para penyandang talasemia sampai saat ini,” tutur Devi. ***

Previous Post

bjb Soccer Festival Sukses Digelar, Lahirkan Bibit Unggul Atlet Sepak Bola

Next Post

Pemkot dan Pemkab Bandung Barat Kerja Berkolaborasi Bidang Pariwisata dan Ekonomi untuk Meningkatkan PAD

Admin 002

Admin 002

Related Posts

Audiensi Pengurus PWI di Mabes Polri, PWI Dorong Konsistensi MoU Dewan Pers – Polri
JOURNAL REGIONAL

Audiensi Pengurus PWI di Mabes Polri, PWI Dorong Konsistensi MoU Dewan Pers – Polri

27 Oktober 2025
0
BRI Peduli Berikan Bantuan Pendidikan dan Renovasi Sekolah di SDN Kebon Kai Girang, Kabupaten Sukabumi
JOURNAL EKBIS

BRI Peduli Berikan Bantuan Pendidikan dan Renovasi Sekolah di SDN Kebon Kai Girang, Kabupaten Sukabumi

25 Oktober 2025
0
DPRD Perkuat Peran Pedagang Kaki Lima Sebagai Penggerak Ekonomi Kota Bandung
JOURNAL REGIONAL

DPRD Kota Bandung: Siskamling Sarana Edukasi Tingkatkan Kegotoroyongan

25 Oktober 2025
0
Wujudkan Kepedulian Sosial Menyambut Hari Santri 2025, BRI dan YBM BRILiaN Gelar Khitanan Massal di Jatibarang
JOURNAL REGIONAL

Wujudkan Kepedulian Sosial Menyambut Hari Santri 2025, BRI dan YBM BRILiaN Gelar Khitanan Massal di Jatibarang

23 Oktober 2025
0
SMPN 2 Bandung Umumkan Hasil Investigasi Polemik Pensi
JOURNAL PENDIDIKAN

SMPN 2 Bandung Umumkan Hasil Investigasi Polemik Pensi

22 Oktober 2025
0
Perpaduan Sport, Spirit, dan City Pride dalam Marathon Berskala Nasional
JOURNAL OLAHRAGA

Perpaduan Sport, Spirit, dan City Pride dalam Marathon Berskala Nasional

20 Oktober 2025
0
Pengunjung Bisa Langsung Wisuda, Dua Profesor FSRD ITB ‘Jual Ijazah Palsu’ di Pasar Seni ITB
JOURNAL PENDIDIKAN

Pengunjung Bisa Langsung Wisuda, Dua Profesor FSRD ITB ‘Jual Ijazah Palsu’ di Pasar Seni ITB

20 Oktober 2025
0
Masih Berstatus Warga Binaan Pemasyarakatan,  Dilaporkan Dugaan Kasus Penipuan dan Penggelapan, Begini Modusnya
JOURNAL PERISTIWA

Masih Berstatus Warga Binaan Pemasyarakatan, Dilaporkan Dugaan Kasus Penipuan dan Penggelapan, Begini Modusnya

19 Oktober 2025
0
Situs Resmi PWI Dihack, PWI Pusat Sampaikan Permintaan Maaf
JOURNAL REGIONAL

Situs Resmi PWI Dihack, PWI Pusat Sampaikan Permintaan Maaf

15 Oktober 2025
0
Next Post
Pemkot dan Pemkab Bandung Barat Kerja Berkolaborasi Bidang Pariwisata dan Ekonomi untuk Meningkatkan PAD

Pemkot dan Pemkab Bandung Barat Kerja Berkolaborasi Bidang Pariwisata dan Ekonomi untuk Meningkatkan PAD

Oknum Sekdes Desa Tengah Kecamatan Pante Labu Kab Deliserdang Mengusir Wartawan

Oknum Sekdes Desa Tengah Kecamatan Pante Labu Kab Deliserdang Mengusir Wartawan

Rumah Demokrasi Berharap DKPP tidak Lampaui Kewenangan

Rumah Demokrasi Berharap DKPP tidak Lampaui Kewenangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seedbacklink
Journalbroadcast.co

© 2024 Journalbroadcast.co

The best sites to buy Instagram followers in 2024 are easily Smmsav.com and Followersav.com. Betcasinoscript.com is Best sites Buy certified Online Casino Script. buy instagram followers buy instagram followers Online Casino

Navigate Site

  • Email
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA

© 2024 Journalbroadcast.co