BANDUNG, journalbroadcast.co — Rangkaian kegiatan Doa Membangun Harmoni Kota Bandung Utama kembali menegaskan komitmen lintas iman dalam menjaga kedamaian dan kebersamaan di Kota Bandung.
Kegiatan doa lintas agama tersebut digelar di Pendopo Kota Bandung, Jumat (26/12/2025), dan dihadiri oleh para tokoh agama, perwakilan Pemerintah Kota Bandung, serta unsur masyarakat.
Dalam kesempatan itu, umat Buddha menyampaikan doa dan refleksi kebangsaan melalui sambutan Tokoh Agama Buddha, Pandita Romo Cong Kiun Long. Ia mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan doa lintas iman yang dinilai sarat makna kebersamaan.
Pandita Romo Cong Kiun Long mengapresiasi kehadiran pemerintah, para tokoh agama, senior, serta guru-guru spiritual yang turut hadir. Menurutnya, meskipun tidak semua tokoh dapat mengikuti kegiatan secara langsung, hal tersebut tidak mengurangi makna keharmonisan yang terbangun.
“Suasana yang tercipta terasa nyaman, tenang, dan penuh kekeluargaan. Ini sejalan dengan semangat harmoni yang kita bangun bersama,” ujarnya.
Dalam refleksi spiritualnya, ia menegaskan bahwa keharmonisan sejati harus dimulai dari diri pribadi. Kedamaian batin menjadi fondasi utama dalam membangun keluarga yang bahagia serta masyarakat yang rukun.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat untuk menjunjung tinggi toleransi, saling memahami, serta menjaga kedamaian batin dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut, kata dia, tidak cukup hanya diajarkan, tetapi harus diwujudkan secara nyata dalam interaksi sosial.
Lebih lanjut, Pandita Romo Cong Kiun Long mengingatkan pentingnya mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Ia merujuk pada ajaran Buddha yang menekankan kebersamaan, kepedulian, serta penghormatan terhadap sesama, lingkungan sekitar, dan masyarakat luas.
Ia juga menyoroti pentingnya keharmonisan manusia dengan alam semesta. Menurutnya, berbagai bencana yang terjadi belakangan ini menjadi refleksi dari keserakahan dan kelalaian manusia dalam menjaga keseimbangan alam.
“Introspeksi diri dan kepedulian terhadap lingkungan harus terus diperkuat. Keharmonisan tidak hanya soal relasi sosial, tetapi juga hubungan manusia dengan alam sebagai satu kesatuan kehidupan,” tuturnya.
Dalam sambutannya, ia mencontohkan aksi nyata kepedulian umat Buddha di Kota Bandung saat terjadi bencana di sejumlah daerah di Indonesia. Umat Buddha, kata dia, turut bergerak menggalang bantuan meski dalam jumlah terbatas untuk disalurkan melalui lembaga dan yayasan kemanusiaan.
Bantuan tersebut menjadi wujud solidaritas lintas daerah dan lintas komunitas, sekaligus bukti bahwa nilai keharmonisan dapat diterjemahkan dalam tindakan nyata.
Di akhir sambutannya, Pandita Romo Cong Kiun Long mengungkapkan rasa syukur atas kondisi Kota Bandung yang dinilai masih terjaga dari sisi keharmonisan sosial. Ia mengapresiasi peran pimpinan daerah, jajaran pemerintah, serta para tokoh agama yang terus membangun sinergi demi menjaga kedamaian kota. *red





















