Bandung, JB -||- Upaya membangun dan meningkatkan peran koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang semakin dipercaya masyarakat. Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Bandung menggelar Diklat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi insan koperasi yang ada di Kota Bandung.
Kegiatan ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-76 Tahun 2023. Uniknya, Dekopinda Kota Bandung menggelar Diklat bukan di dalam ruangan atau gedung, tapi di dalam gerbong kereta api.
Pemberian materi Diklat disampaikan dalam perjalanan Kereta Api (KA) Bandung-Yogyakarta, Minggu (23/7/2023). Tak ayal Diklat kali ini diikuti lebih dari 80 peserta yang terdiri dari berbagai insan koperasi/pengurus 50 koperasi yang ada di Kota Bandung.
Ketua Dekopinda Kota Bandung, Dr. H. Usep Sumarno, SH., SE., S.Ak., MM., M.Si.,MH.,mengatakan penyelenggaraan Diklat ini sengaja dibuat sedikit unik bahkan mungkin baru satu-satunya yang menggelar diklat di atas gerbong kereta.
Terkait materi dan tema diklat yang disampaikan kali ini, Haji Usep-sapaan akrabnya- mengungkapkan, salah satu kelemahan koperasi adalah tentang sumber daya manusia nya. Khususnya para pengurus atau insan koperasi yang menjalankan lembaga ekonomi kerakyatan ini, bagaimana mengelola koperasi dengan cara baik dan benar.
“(Tujuannya) bagaimana mengurus koperasi yang baik dan benar. Sebab ada koperasi yang baik tapi kurang benar. Maksudnya apa, jadi koperasi itu tujuan intinya untuk mensejahterakan anggota dan keluarganya, termasuk kepedulian lingkungan,” ujar Haji Usep.
Menurutnya tak sedikit koperasi yang hanya mengejar keuntungan yang besar namun ternyata hasilnya tidak bisa memberikan kepuasan yang dirasakan anggotanya, manfaat dari keuntungannya belum bisa dirasakan anggotanya.
“Banyak koperasi yang hanya mengejar untung nya saja, duit nya saja. Tapi anggotanya ternyata tidak merasa puas,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Haji Usep, melalui kegiatan diklat ini, Dekopinda Kota Bandung mengajak insan koperasi untuk meningkatkan SDM untuk kemajuan dan memaksimalkan peran koperasi di tengah era digitalisasi saat ini.
Selain itu, ketika menemui tantangan dan kesukaran, pengurus harus bisa mengedepankan pendekatan secara kekeluargaan. Suasana kekeluargaan harus terbangun dan dijaga dalam setiap lembaga koperasi.
“Karena dalam suasana santai (kekeluargaan) seperti ini tumbuhlah ide-ide, kreatifitas, inovasi yang akhirnya seluruh kebutuhan anggota bisa terlayani. Itulah maksud dari kegiatan kali ini,” tutur pria yang telah berkecimpung di dunia koperasi sejak tahun 80-an ini.
“Peserta diklat kali ini kan diikuti dari unsur pengurus koperasi, pengawas koperasi maupun karyawan koperasi. Ketiga komponen ini harus kompak,” ujarnya.
Dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai destinasi Diklat SDM insan Koperasi Dekopinda Kota Bandung, karena banyak inspirasi yang bisa diambil dalam hal pelayanan pelaku wisata di Yogyakarta. Tentang strategi pelayanan yang baik dan menguntungkan semua pihak.
“Kalo koperasi memberikan layanan yang bagus kepada anggota, pasti si anggota ini akan cerita ke yang lain. Dengan begitu masyarakat bisa percaya dan ingin menjadi anggota koperasi yang dikelola,” terangnya.
Ditambahkan Haji Usep, dalam situasi rekreasi sekalipun, itu bisa memunculkan ide bila kita bisa menggali inspirasi. Salah satunya, Photo booth yang berputar di salah satu wahana wisata.
“Satu hal penting lainnya, yaitu koperasi harus memiliki nilai. Koperasi harus bisa menciptakan daya tarik. Seperti hal nya dalam RAT, kenapa masih banyak anggota yang tidak menghadiri rapat tahunan tersebut. Karena banyak yang tidak dikemas secara jelas dan menarik,” pungkasnya.
Ikut serta dalam Diklat SDM insan koperasi yang digelar Dekopind Kota Bandung, Reni Sureni sebagai Ketua Primkopkar Perhutani KPH Bandung Utara mengaku bangga bisa ikut bergabung dengan koperasi se-Kota Bandung lewat kegiatan ini.
Baginya, kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan dari materi yang disampaikan di dalam Diklat tetapi bisa dijadikan wadah Forum Group Discusion (FGD).
“Kegiatan ini bisa jadi wadah FGD dan menjalin silaturahmi sesama insan koperasi. Di mana bisa saling mengenal dan sharing dengan sesama pengelola atau pengurus koperasi,” ujar Reni.
Dirinya juga berharap kegiatan semacam ini bisa berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang digelar oleh Dekopinda Kota Bandung.
“Kegiatan seperti ini kalau boleh menjadi kegiatan tahunan agenda Dekopinda,” tandas perempuan yang juga jago pantun ini.
Hal serupa juga disampaikan Eti Mulyati, Ketua Koperasi Dewi Sri Dinas Tanaman Pangan dan Hirtikultura Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas koperasi dan sharing pengalaman antar koperasi serta sebagai ajang komunikasi.
“Sangat bermanfaat ya, khususnya untuk peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola koperasi. Saling berbagi pengalaman antar pengurus koperasi dan ajang komunikasi sesma insan koperasi,” ungkapnya.
Ditambahkan Heri Gunawan, Ketua Koperasi Pena Karya Balarea, kegiatan ini sangat membantu dan bermanfaat bagi pengurus dan anggota koperasi yang terdiri dari wartawan yang tergabung dalam PWI Kota Bandung.
Banyak ilmu dan pengetahuan yang didapatkan terkait cara pengelolaan dan manajemen koperasi yang baik dan benar. Selain menimba ilmu tentang koperasi secara teori, melalui kegiatan ini juga bisa mendapatkan ilmu langsung dari insan koperasi yang berpengalaman di Kota Bandung.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pengurus koperasi yang sudah berdiri lama dan masih eksis hingga saat ini, mulai dari KPKB (Koperasi Pegawai Kota Bandung), Koperasi Rukun Ikhtiar, Koperasi Bakti Wanita dan lainnya. *red