BANDUNG, journalbroadcast.co — Kongres Nasional Patologi Anatomi resmi digelar hari ini, menjadi agenda tahunan yang dinanti oleh para profesional di bidang kesehatan. Acara ini dihadiri oleh 893 peserta yang berasal dari 22 cabang di seluruh Indonesia, mulai dari Medan, Padang, Riau, hingga Maluku dan Papua. Kongres ini tak hanya menjadi ajang pemilihan ketua baru, tetapi juga diisi dengan kegiatan ilmiah berupa penyampaian makalah penelitian dan presentasi poster.
Ketua panitia kongres, menyampaikan tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan teknologi patologi anatomi, terutama di daerah-daerah. “Peralatan yang mahal menjadi kendala utama. Banyak rumah sakit di daerah yang belum memiliki fasilitas patologi anatomi, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit di provinsi lain. Ini memakan waktu, terutama bagi pasien yang membutuhkan diagnosis cepat untuk penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa salah satu harapan besar dari kongres ini adalah pembangunan laboratorium patologi anatomi di rumah sakit daerah tipe B dan C, serta pemerataan penempatan dokter spesialis patologi anatomi. Saat ini, meski jumlah lulusan spesialis meningkat, penempatan mereka seringkali terbentur oleh kurangnya fasilitas di rumah sakit.
“Semoga dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah, penyebaran fasilitas dan tenaga spesialis ini dapat merata, sehingga pelayanan kesehatan di daerah juga bisa meningkat,” tutupnya.
Kongres ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya di bidang patologi anatomi. *Evi