Bewarajabar.com – Pilkada baru akan digelar pada tahun 2024 mendatang, namun adanya sejumlah nama yang disebut sebagai kandidat calon Gubernur Jakarta disambut baik oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin.
Dengan begitu, masyarakat dapat melihat track record atau rekam jejak sejumlah tokoh yang digadangkan akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 sejak dini.
Dilansir dari Liputan6.com Ujang selaku pengamat politik mengatakan bahwa saat ini DKI Jakarta masih menjadi ibu kota negara. Sehingga, kata dia, DKI Jakarta harus memiliki gubernur yang mempunyai rekam jejak dan prestasi yang baik.
“Oleh karena itu, munculnya nama-nama itu menurut saya bagus jauh-jauh hari agar masyarakat tidak memilih kucing dalam karung,” ujarnya yang dikutip dari Liputan6.com.
Dia mengaku belum bisa memprediksi siapa saja tokoh yang akan maju dan diusung partai politik di Pilkada DKI 2024. Pasalnya, Ujang menilai elektabilitas calon–calon Gubernur DKI yang muncul di publik belum begitu terlihat.
“Untuk maju dan menang kan butuh elektabilitas, itu muncul dari dukungan publik kepada para kandidat itu. Hari ini kan semua masih memiliki kesempatan peluang yang sama. Siapapun dia nama-nama yang muncul tadi,” jelas dia.
“Tapi standar atau parameter ukurannya elektabilitas, sekarang siapapun masih bisa berpeluang untuk maju di Pilgub di 2024 nanti,” sambung Ujang.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra DKI M Taufik menyebut terdapat sejumlah nama yang berpeluang maju di Pilkada DKI 2024. Salah satu nama yang berpeluang yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kata dia, sejumlah nama yang berpeluang merupakan para tokoh yang mempunyai pengalaman dalam pemerintahan.
“Misalkan kan ada Pak Wagub (Riza Patria) udah pernah jadi wagub, Pak Anies masih mungkin berpeluang dong,” kata Taufik saat dihubungi, dikutip dari liputan6.com, Selasa, 4 Janurai 2022.
Selain itu, Taufik juga menyebut nama mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany lalu ada pula Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Dia juga menyebut sosok anak muda juga dinilai dibutuhkan untuk pemerintahan di DKI Jakarta.
“Jakarta perlu tokoh yang punya visioner berkaitan dengan perubahan status Jakarta sebagai ibu kota, apa yang akan dilakukan,” ucapnya lagi.