Bandung, BewaraJabar — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berhasil meraih 3 Penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2021 melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dengan Bi Eha dan Mang Udin (Bisa Euy Hebat, Mangga Urus Dokumen Identitas Kependudukanna) meraih TOP 10 Inovasi Pelayanan Publik.
Kemudian Dinas Kesehatan dengan Layad Rawat meraih TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik, dan Penghargaan TOP 6 Abdibaktitani melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).
Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada acara Penganugrahan Inovasi KIJB 2021 di Harris Hotel and Convention, Kota Bandung, Selasa 7 Desember 2021.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, dengan adanya inovasi para bupati dan wali kota ini menunjukkan eksistensi, kehebatan, dan juga perhatian terhadap masyarakat.
“Ini membuktikan kita memperhatikan mereka. Hal hal yang mengubah ke arah yang lebih baik ini merupakan sebuah kebutuhan,” ucapnya.
Oleh karena itu, inovasi ini bertujuan untuk efisiensi, meningkatkan kualitas, efektivitas sehingga murah dan mudah, juga patut dengan situasi dan kondisi saat ini.
“Lalu patut menurut agama, juga kepentingan umum bukan untuk pribadi dan golongan, juga dapat dipertanggungjawabkan,” kata Uu.
Menurutnya, kriteria-kriteria inovasi itu yang menjadi dasar Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan tersebut yang bertujuan mendorong para kepala daerah ke arah yang lebih baik.
“Yakni menjadikan kegiatan satu dengan yang lainnya berubah kearah yang lebih baik, jadi penghargaan hari ini mudah-mudahan inovator untuk berinovasi. Termasuk di dalamnya adalah digitalisasi yang sulit kita bendung loncatan loncatan teknologinya,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana bersyukur dengan tiga penghargaan atas inovasi yang dilakukan DKPP, Dinas Kesehatan, dan Disdukcapil tersebut.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan ikhtiar kita di tengah pandemi ini, bagaimana proses pelayanan ke masyarakat dikurangi antara pemberi pelayanan dan penerima pelayanan,” katanya.
Menurutnya, mendapatkan penghargaan bukanlah suatu tujuan, namun dengan diberinya penghargaan menunjukkan apa yang dilakukan sudah benar dan diapresiasi oleh pihak lain, dalam hal ini Pemprov Jabar.
“Mudah-mudahan ini terus memotivasi teman-teman perangkat daerah dan dinas untuk terus berinovasi melahirkan program-program. Termasuk aplikasi-aplikasi lain sehingga menjadi pemicu untuk yang lainnya,” harap Yana.