• JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home JOURNAL KESEHATAN

Pentingnya Pemahaman dan Deteksi Dini terhadap NF1 Penyakit Langka

Admin 002 by Admin 002
21 Mei 2025
in JOURNAL KESEHATAN
0
Pentingnya Pemahaman dan Deteksi Dini terhadap NF1 Penyakit Langka

(kiri ke kanan) dr. Ganda Ilmana, Sp.A(K), Subsp. HO, Dokter Spesialis Anak subspesialis Anak Ilmu Kesehatan Anak – Hematologi Onkologi; dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), MMed ClinNeurophysiol, Dokter Spesialis Anak subspesialis Neurologi Anak, Konsultan Neurologi Anak; Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak; President Director AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay; Peni Utami, Ketua Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia; dan dr. Feddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia.

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, journalbroadcast.co — “Kenali dan Pahami Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1)” untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Neurofibromatosis Tipe 1, acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Neurofibromatosis Sedunia (World NF Awareness Day) yang jatuh pada 17 Mei lalu. Acara ini menghadirkan pakar medis dan komunitas pasien yang berbagi wawasan mengenai pentingnya deteksi dini dalam menangani penyakit langka NF1, serta memperkenalkan terapi terbaru untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, Rabu (21/05/2025).

Salah satu pembicara utama, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan sekitar 27 juta orang Indonesia berisiko mengalami penyakit langka. “50% di antaranya adalah anak-anak, dan 30% dari mereka tidak bertahan hidup hingga usia lima tahun. Pada tahun 2024, sekitar 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk penyakit langka seperti NF1,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi.

BacaJuga

Dalam Rangka HTTS Sedunia, Kota Bandung Raih Penghargaan Kawasan Tanpa Rokok dari Kemenkes

Dalam Rangka HTTS Sedunia, Kota Bandung Raih Penghargaan Kawasan Tanpa Rokok dari Kemenkes

8 Juni 2023
Tim Kota Bandung dan Kemenko PMK Kunjungi Keluarga Berisiko Stunting

Tim Kota Bandung dan Kemenko PMK Kunjungi Keluarga Berisiko Stunting

24 Oktober 2023
Terkait Pasien Anak Meninggal di RSUD HAT Wadir Pelayanan Medis: Pasien tidak Menderita Gizi Buruk

Terkait Pasien Anak Meninggal di RSUD HAT Wadir Pelayanan Medis: Pasien tidak Menderita Gizi Buruk

7 September 2024
Yorisa Sativa: RSUD Bandung Kiwari Kini Lebih Memprioritaskan Pelayanan Bagi Kaum Lansia dan Disabilitas

Yorisa Sativa: RSUD Bandung Kiwari Kini Lebih Memprioritaskan Pelayanan Bagi Kaum Lansia dan Disabilitas

25 Oktober 2023

Neurofibromatosis (NF) adalah kelompok penyakit langka yang ditandai dengan pertumbuhan tumor abnormal pada sistem saraf[1]. Ada dua tipe utama Neurofibromatosis yang sama-sama memengaruhi jaringan saraf, namun memiliki karakteristik dan gejala klinis berbeda. Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1) merupakan bentuk paling umum, mencakup sekitar 96% dari seluruh kasus, dan biasanya ditandai dengan munculnya bercak café-au-lait pada kulit, neurofibroma (tumor pada saraf), serta gangguan lain seperti kesulitan belajar. Sementara itu, Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2) lebih jarang ditemukan dan umumnya ditandai oleh gangguan pendengaran akibat tumbuhnya schwannoma vestibular (tumor pada saraf pendengaran), serta disertai dengan gejala neurologis lain seperti gangguan keseimbangan atau kelemahan otot.[2]Meskipun prevalensi NF1 cukup tinggi di antara penyakit langka lainnya, NF1 mempengaruhi sekitar 1 dari 3.000[3] anak-anak secara global dengan sekitar 120 bayi lahir setiap harinya[4]. Sejumlah kasus telah tercatat di Indonesia yaitu, pada anak usia 8 tahun[5], anak usia 12 tahun[6], hingga orang dewasa yang mengalami komplikasi berupa tumor [7].

Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, mengatakan, “Neurofibromatosis Tipe 1 adalah kelainan genetik langka yang bersifat multisistemik, dapat dikenali sejak usia dini, dan harus ditangani secara serius. Gejala awalnya sering tidak dikenali sebagai bagian dari penyakit, padahal bisa berkembang menjadi tumor di jaringan saraf dan berdampak pada berbagai organ. Penanganan NF1 tidak bisa dilakukan oleh satu spesialis saja—ini adalah kondisi yang membutuhkan kolaborasi dari tim medis multidisipliner sejak awal.”

“Neurofibromatosis Tipe 1 adalah kondisi genetik yang dapat dikenali sejak usia anak-anak melalui kriteria klinis yang spesifik—seperti bercak café-au-lait, freckling, glioma optik, atau neurofibroma. Jika dikenali dengan tepat, diagnosis sebenarnya tidak sulit ditegakkan. Namun dalam praktiknya, banyak gejala awal yang tidak disadari, sehingga penanganan sering terlambat. Pada kasus dengan neurofibroma pleksiform, penanganan menjadi semakin kompleks karena risiko nyeri, gangguan fungsi, hingga transformasi menjadi tumor ganas. Kondisi ini membutuhkan pemantauan jangka panjang dan pendekatan multidisipliner untuk mengelola komplikasi dan menjaga kualitas hidup pasien,” ungkap dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), MMed ClinNeurophysiol, Dokter Spesialis Anak subspesialis Neurologi Anak, Konsultan Neurologi Anak.

  1. Ganda Ilmana, Sp.A(K), Subsp. HO, Dokter Spesialis Anak subspesialis Anak Ilmu Kesehatan Anak – Hematologi Onkologi, mengungkapkan “Dalam praktik klinis, pembedahan merupakan salah satu terapi utama untuk menangani NF1, terutama bila tumor menekan organ vital atau mengganggu fungsi tubuh. Namun, pada kasus neurofibroma plexiform (NP) yang tidak dapat dioperasi baik karena ukuran yang terlalu besar ataupun lokasi yang sulit, maka pilihan terapi bagi kami sangat terbatas.”

Untuk pertama kalinya di Indonesia, anak-anak dengan NF1 yang mengalami neurofibroma pleksiform (NP) dan tidak dapat dioperasi kini memiliki akses terhadap Selumetinib—terapi pertama yang diakui secara global untuk rentang usia 3 tahun ke atas dengan NF1 simptomatik. Terapi ini terbukti secara klinis mampu mengurangi ukuran tumor, meredakan nyeri, dan meningkatkan fungsi fisik serta kualitas hidup. Kehadiran Selumetinib menandai kemajuan signifikan dalam pengelolaan NF1 yang selama ini terbatas pada pilihan observasi atau pembedahan berisiko tinggi. Hal ini menjadi langkah pertama dalam memperkuat pentingnya deteksi dini dan pendekatan perawatan multidisplin guna memastikan individu dengan NF1 mendapatkan penanganan lebih efektif dan komprehensif.

  1. Feddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia menyampaikan, “Penyakit langka seperti NF1 membawa tantangan klinis yang nyata, terutama bagi anak-anak. Kini, dengan hadirnya terapi seperti Selumetinib di Indonesia, kita melihat suatu inovasi nyata dalam penanganan dan perawatan yang sebelumnya masih terbatas. Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan penyakit langka, khususnya NF1. Dengan menekankan pentingnya deteksi dini, diagnosa yang tepat, serta penangangan tepat waktu, inisiatif ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya sistem layanan kesehatan yang lebih baik bagi penyintas penyakit langka di Indonesia.”

“Pasien dengan penyakit langka, termasuk NF1, sering menghadapi tantangan baik dari segi medis, psikologis, dan sosial. Selain itu, karena minimnya informasi, tantangan dalam diagnosis, serta akses layanan yang belum merata menjadi hambatan nyata. Sebagai organisasi pasien, kami berharap semakin banyak pihak yang memahami dan peduli. Dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa menciptakan sistem yang lebih inklusif bagi semua pasien penyakit langka di Indonesia,” ujar Peni Utami, Ketua Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia.

“NF1 adalah penyakit langka yang nyata dan berlangsung seumur hidup, yang berdampak besar terhadap masa depan anak-anak. Seperti banyak penyakit langka lainnya, perjalanan menuju diagnosis sering kali rumit dan penuh ketidakpastian—dan tantangan tidak berhenti di situ. Mulai dari ketimpangan akses hingga keterlambatan pengobatan, semua ini adalah hambatan yang tidak seharusnya dihadapi sendiri oleh keluarga. Di AstraZeneca, kami percaya bahwa inovasi bukan hanya soal menghadirkan terapi, tetapi juga meningkatkan kesadaran, memperluas akses, dan memastikan tidak ada yang terabaikan. Melalui kolaborasi lintas sektor, kami ingin mendorong terbentuknya sistem kesehatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap penyakit langka seperti NF1,” ujar Esra Erkomay, President Director, AstraZeneca Indonesia. *red

Previous Post

Warga Peroleh Lokakarya Pengembangan Usaha, Realisasikan Aspirasi Reses Rieke Suryaningsih

Next Post

Kolaborasi Pemkot Bandung dan Lions Club Resmikan Jembatan Penghubung di Kelurahan Pajajaran

Admin 002

Admin 002

Related Posts

Bakti TNI di Perbatasan Papua: Satgas Yonif 131/Brajasakti Hadirkan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Uskwar
JOURNAL KESEHATAN

Bakti TNI di Perbatasan Papua: Satgas Yonif 131/Brajasakti Hadirkan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Uskwar

27 Juni 2025
Peringati Hari Kebersihan Menstruasi, Hers Protex Donasikan 2.003 Pack Pembalut dan Edukasi Kesehatan Menstruasi di NTT
JOURNAL KESEHATAN

Peringati Hari Kebersihan Menstruasi, Hers Protex Donasikan 2.003 Pack Pembalut dan Edukasi Kesehatan Menstruasi di NTT

18 Juni 2025
Hadir Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia, Baby Happy Resmikan Flagship Store Pertama di Raja Susu Pamulang Benda
JOURNAL KESEHATAN

Hadir Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia, Baby Happy Resmikan Flagship Store Pertama di Raja Susu Pamulang Benda

11 Juni 2025
Inovasi Berbasis AI untuk Layanan Kesehatan yang Lebih Cerdas dan Merata di Asia Tenggara
JOURNAL KESEHATAN

Inovasi Berbasis AI untuk Layanan Kesehatan yang Lebih Cerdas dan Merata di Asia Tenggara

28 Mei 2025
Lion Wings Luncurkan Bus Periksa Gigi Keliling, Dukung Kesadaran akan Pentingnya Perawatan Gigi dan Mulut
JOURNAL KESEHATAN

Lion Wings Luncurkan Bus Periksa Gigi Keliling, Dukung Kesadaran akan Pentingnya Perawatan Gigi dan Mulut

15 Mei 2025
KIA dan KK Baru, Bayi yang Lahir di RSUD Bandung Kiwari Langsung Dapatkan Akta Lahir
JOURNAL KESEHATAN

KIA dan KK Baru, Bayi yang Lahir di RSUD Bandung Kiwari Langsung Dapatkan Akta Lahir

5 Maret 2025
RS Bandung Kiwari Sekarang Sediakan Layanan Senandung Perdana
JOURNAL KESEHATAN

RS Bandung Kiwari Sekarang Sediakan Layanan Senandung Perdana

4 Maret 2025
Pentingnya Asuransi Jiwa Syariah: PRUCritical Amanah Hadir untuk Lindungi Anda dari Penyakit Kritis
JOURNAL KESEHATAN

Pentingnya Asuransi Jiwa Syariah: PRUCritical Amanah Hadir untuk Lindungi Anda dari Penyakit Kritis

20 Februari 2025
Dukung Program Nasional, Puskesmas Cijagra Lama Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
JOURNAL KESEHATAN

Dukung Program Nasional, Puskesmas Cijagra Lama Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

10 Februari 2025
Next Post
Kolaborasi Pemkot Bandung dan Lions Club Resmikan Jembatan Penghubung di Kelurahan Pajajaran

Kolaborasi Pemkot Bandung dan Lions Club Resmikan Jembatan Penghubung di Kelurahan Pajajaran

Kota Bandung Rayakan Waisak dengan Semangat Moderasi dan Toleransi

Kota Bandung Rayakan Waisak dengan Semangat Moderasi dan Toleransi

Revitalisasi Bahasa Daerah: Jati Diri, Jangan Sampai Hilang

Revitalisasi Bahasa Daerah: Jati Diri, Jangan Sampai Hilang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seedbacklink
Journalbroadcast.co

© 2024 Journalbroadcast.co

The best sites to buy Instagram followers in 2024 are easily Smmsav.com and Followersav.com. Betcasinoscript.com is Best sites Buy certified Online Casino Script. buy instagram followers buy instagram followers Online Casino

Navigate Site

  • Email
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA

© 2024 Journalbroadcast.co