BANDUNG, journalbroadcast.co — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memaparkan capaian besar dari pelaksanaan Bulan Belanja Bandung (BBB) 2025 yang berhasil menembus omzet hingga Rp101,07 miliar.
Hal itu disampaikan Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, pada kegiatan evaluasi dan penyusunan rencana BBB 2026 di Green Forest Resort, Rabu (10/12/2025).
Ronny menjelaskan, rangkaian agenda BBB 2025 merupakan wujud nyata kolaborasi pentahelix yang selaras dengan arahan Wali Kota Bandung.
“Di Kota Bandung tidak ada kompetisi, yang ada adalah kolaborasi. Kita seperti satu tim yang semua punya peran untuk kemenangan bersama,” ujarnya.
Bulan Belanja Bandung yang berlangsung mulai 1 Agustus hingga 5 Oktober 2025 mencakup empat agenda utama:
Indonesia Shopping Festival (ISF), 1 – 24 Agustus 2025
Pasar Kreatif Bandung (PKB), 8 Agustus – 5 Oktober 2025
Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI), 15 – 31 Agustus 2025
Bandung Great Sale (BGS), 28 Agustus – 7 September 2025
Dari seluruh rangkaian program tersebut, total perputaran ekonomi mencapai Rp101,07 miliar, dengan Bandung Great Sale sebagai penyumbang terbesar, yakni Rp92,6 miliar.
Ronny menilai, kolaborasi lintas sektor tersebut merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi wisata belanja nasional.
“Kami berharap tahun depan dampaknya bisa lebih luas dengan partisipasi pelaku usaha yang lebih banyak lagi,” katanya.
UMKM Tumbuh, PKB Catat Omzet Hampir Rp10 Miliar
Pasar Kreatif Bandung yang digelar di delapan mal besar juga menunjukkan perkembangan signifikan. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 330 pelaku UMKM dari sektor fesyen, kriya, dan kuliner, dengan total omzet hampir Rp10 miliar. Menariknya, Rp6,5 miliar di antaranya berasal dari transaksi online.
“Alhamdulillah, dari tahun sebelumnya yang hanya di enam mal, tahun ini bertambah menjadi delapan. Kehadiran UMKM dalam jumlah besar menunjukkan antusiasme dan kepercayaan publik terhadap event ini,” ujar Ronny.
Kunjungan Wisata Mencapai 1 Juta Orang
Menurut Ronny, mobilitas masyarakat dan kunjungan wisata selama BBB 2025 turut meningkat tajam. Berdasarkan data Jasa Marga dan sejumlah stasiun kereta, kunjungan wisata ke Kota Bandung menembus 1 juta orang, sementara aktivitas dalam kota mencapai 1,4 juta pergerakan.
Sebanyak 21 mal, 15 asosiasi, dan 896 tenant berpartisipasi dalam BBB 2025. Sektor yang terlibat meliputi ritel, hotel (41 hotel), restoran, klinik kecantikan, transportasi, marketplace, hingga fasilitas olahraga.
“Ini menunjukkan bahwa BBB tidak hanya menjadi event belanja, tetapi sudah menjadi ekosistem yang menggerakkan berbagai sektor ekonomi,” tutur Ronny.
Apresiasi Wali Kota Bandung
Ronny juga menyampaikan apresiasi dari Wali Kota Bandung kepada seluruh pelaku usaha atas dukungan terhadap BBB 2025.
“Pak Wali menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berharap tahun depan bisa lebih meriah, lebih besar, dan lebih berdampak,” katanya.
Rencana BBB 2026
Untuk BBB 2026, Disdagin berencana menyesuaikan jadwal pelaksanaan menjadi September atau Oktober, sebagai strategi mengisi periode low season dan mendorong perputaran ekonomi.
Sementara Pasar Kreatif Bandung direncanakan digeser ke Juni, namun tetap melibatkan delapan mal sebagai lokasi utama.
“Kami ingin kolaborasi ini tidak berhenti. Fokus kami adalah menjaga pusat belanja tetap hidup dan memastikan roda ekonomi terus berputar,” ujar Ronny. *red




















