BANDUNG, journalbroadcast.co — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, menilai penggunaan insinerator menjadi salah satu solusi pengolahan sampah paling cepat dan efektif untuk mengurangi timbunan sampah di Kota Bandung saat ini.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan monitoring ke Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Rumah Deret Taman Sari, Kecamatan Bandung Wetan, serta TPS Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring, Selasa (30/12/2025).
“Kalau kita lihat secara umum, pengolahan sampah dengan teknologi seperti ini memang menjadi cara paling cepat dan paling efektif untuk kondisi saat ini,” ujar Iskandar yang akrab disapa Zul.
Ia mencontohkan perubahan signifikan di TPS Kelurahan Kacapiring setelah diterapkannya sistem pengolahan sampah terpadu.
“Yang tadinya TPS terlihat tidak tertata dan sampah menumpuk, sekarang dengan adanya pengolahan sampah kondisinya jauh lebih tertib dan rapi,” katanya.
Zul mengungkapkan, Kelurahan Kacapiring saat ini bahkan sudah tidak memerlukan pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Seluruh sampah di wilayah tersebut telah mampu diolah secara mandiri menggunakan mesin pengolahan yang tersedia.
“Tadi juga dilaporkan bahwa Kelurahan Kacapiring sudah tidak perlu lagi mengirim sampah ke TPA. Artinya, sampahnya sudah bisa diolah sendiri,” jelasnya.
Selain melayani wilayah Kacapiring, fasilitas pengolahan sampah tersebut juga melayani wilayah lain seperti Kelurahan Samoja. Dengan kapasitas yang ada, cukup banyak jenis sampah yang dapat diproses setiap harinya.
“Ke depan, kalau memungkinkan, kita akan upayakan penambahan kapasitas pengolahan di lokasi tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, untuk TPS Rumah Deret Taman Sari, Zul menilai kapasitas pengolahan sampah masih sangat terbatas. Saat ini, kemampuan mesin pengolahan di lokasi tersebut hanya mencapai sekitar 1 ton per hari.
“Dari sisi pengolahan memang masih sangat terbatas. Ditambah ada beberapa kendala teknis sehingga pengolahannya belum maksimal,” tuturnya.
Pemkot Bandung, lanjut Iskandar, akan berupaya mengoptimalkan fungsi TPS Taman Sari. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penambahan mesin pengolahan sampah, mengingat volume sampah yang dihasilkan masyarakat di wilayah tersebut cukup besar.
“Kita akan upayakan agar bisa difungsikan secara maksimal. Kalau memungkinkan, tentu akan ditambah mesin pengolahan lagi,” katanya.
Terkait rencana tersebut, Pemkot Bandung telah menyiapkan pengadaan lebih dari 20 unit mesin pengolahan sampah pada tahun anggaran mendatang.
“Sudah direncanakan sekitar lebih dari 20 mesin pengolahan. Nanti akan kita lihat mana teknologi yang paling cocok, karena ada berbagai jenis seperti RDF, komposter, dan lainnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, langkah ini dilakukan untuk menekan timbulan sampah harian Kota Bandung yang mencapai sekitar 1.500 ton per hari.
“Intinya, dalam waktu cepat kita ingin tonase sampah yang dihasilkan setiap hari bisa berkurang secara signifikan,” tegasnya.
Menurut Iskandar, mengandalkan pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti saja sudah tidak memungkinkan karena adanya pembatasan kapasitas.
“Kalau hanya mengandalkan pengangkutan ke TPA Sarimukti, itu juga sudah dibatasi. Jadi tidak bisa mengejar produksi sampah kota kita dengan kapasitas yang diperbolehkan,” pungkasnya. *red



















