• JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home JOURNAL PEMERINTAHAN

Tren Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, Jangan Selalu Anggap Negatif

Admin 002 by Admin 002
28 November 2023
in JOURNAL PEMERINTAHAN
0
Tren Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, Jangan Selalu Anggap Negatif
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG, journalbroadcast.co — Kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Bandung mengalami peningkatan. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati, hal ini merupakan fenomena gunung es yang tak bisa dianggap sepele.

“Korban kekerasan itu fenomenanya seperti gunung es. Angka yang muncul ini hanya yang berani melapor kepada kami,” ujar Uum dalam Diskusi Panel di Auditorium Balai Kota Bandung, Senin 27 November 2023.

BacaJuga

Unggul! Kota Bandung Jajaki Kolaborasi Tiga Perguruan Tinggi

Unggul! Kota Bandung Jajaki Kolaborasi Tiga Perguruan Tinggi

30 Agustus 2023
0
Nuzulul Quran, Mari Introspeksi Diri

Nuzulul Quran, Mari Introspeksi Diri

29 Maret 2024
0
Terus Bangun Budaya Antigratifikasi, KPK Apresiasi Pemkot Bandung

Terus Bangun Budaya Antigratifikasi, KPK Apresiasi Pemkot Bandung

22 Mei 2024
0
Farhan Pastikan Bakal Ditangani, jika ada Temuan Kasus Gangguan Mental di Babakan Asih

Farhan Pastikan Bakal Ditangani, jika ada Temuan Kasus Gangguan Mental di Babakan Asih

2 Oktober 2025
0

Meski begitu menurutnya, hal ini jangan terus dianggap negatif. Sebab, dengan adanya kondisi seperti ini merupakan efek dari keberhasilan edukasi kepada masyarakat.

“Peningkatan ini selalu dianggap negatif. Padahal ini juga merupakan suatu keberhasilan karena masyarakat sudah melek dan berani untuk melapor. Jika ada laporan yang tercatat, berarti trennya pasti akan naik,” ucapnya.

Ia menjabarkan, bentuk kekerasan paling banyak pada tahun 2022 adalah kekerasan psikis sejumlah 79 kasus. Lalu kekerasan seksual 73 kasus. Kemudian kekerasan fisik 20 kasus dan penelantaran 4 kasus.

“Jenis kekerasan paling banyak di tahun 2022 itu kekerasan terhadap anak 157 kasus. Lalu disusul kekerasan terhadap istri 134 kasus. Kemudian kekerasan terhadap perempuan 103 kasus. Secara total semuanya, laporan kekerasan tahun 2022 itu meningkat dari 362 menjadi 465 kasus,” ungkap Uum.

Semua laporan tersebut diproses oleh DP3A melalui lembaga-lembaga yang tersedia, seperti UPTD PPA, Pusat Pelayanan dan Pemberdayaan Perempuan (PUSPEL PP), Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), dan Puspaga.

Namun, ia mengakui tidak semua kasus yang masuk bisa dengan mudah diselesaikan. Perlu adanya uji kondisi psikologis korban. Butuh 2-8 kali pendampingan konseling, terutama pendampingan hukum.

“Ini yang mengakibatkan tidak semua kasus bisa diselesaikan atau ditutup. Keluarga juga memiliki peran penting. Banyak kasusnya yang datang ke kami itu baru 2 kali, tapi setelah itu tidak datang lagi,” terangnya.

Ia menambahkan, DP3A juga memiliki layanan penjangkauan. Para petugas akan datang untuk mendampingi langsung ke rumah korban, terutama bagi korban disabilitas dan lansia.

“Di UPTD PPA ada konselor, advokat, dan psikolog. Kami akan bantu mediasi, pendampingan hukum, bahkan ada tempat penampungan sementara selama 14 hari.

Bagi masyarakat yang mengalami kekerasan, silakan langsung hubungi kami,” tuturnya.

Respon serupa juga diungkapkan Kepala Unit PPA Polrestabes Bandung, AKP Tuti Purnati. Ia mengakui sulitnya memproses kasus kekerasan seksual perempuan dan anak.

“Kadang korban tidak mau diproses lagi. Padahal kita harus tahu sedalam-dalamnya tentang kasus tersebut. Tapi ternyata saat kita tangani, korban sudah tidak bisa dihubungi,” ungkap Tuti.

Ia menambahkan, untuk menghadirkan saksi terkait kasus kekerasan seksual juga sulit. Kebanyakan orang tidak mau jika harus berhubungan dengan polisi. Belum lagi bukti-bukti yang sulit dikumpulkan.

“Misal, ada yang cat calling atau pelecehan seksual verbal, bukti-buktinya itu sulit untuk dikumpulkan. Jadi pada akhirnya kami mengacu pada KUHAP karena butuh pembuktian yang memang jelas,” jelasnya.

Belum lagi hasil visum yang terlalu lama dari sejak kejadian. Tuti mengakui, sampai saat ini untuk visum masih dikenakan biaya, apalagi di RS swasta, bisa mencapai Rp450.000.

“Sedangkan korban kekerasan itu rata-rata ekonominya kurang. Kita sebenarnya punya fasilitas RS Polri. Tapi waktunya hanya sampai pukul 12.00 WIB,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu peserta diskusi yang juga merupakan disabilitas netra, Popon menuturkan, para disabilitas jarang mendapatkan pendidikan mengenai kekerasan seperti ini.

“Dulu saya pikir, tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) itu hanya melingkupi hal ekstrem. Setelah saya mendengarkan paparan dari para pemateri, jadi berpikir, bisa saja saya juga mengalami hal serupa. Terlebih saya tidak bisa melihat orang yang melakukan tindakan tersebut,” tutur Popon.

Ia merasa, setelah mengikuti diskusi panel tersebut, ada tindakan preventif yang bisa ia lakukan dan disampaikan kepada keluarganya.

“Saya menyandang 2 gelar yang terlabeli lemah sekaligus yakni perempuan dan disabilitas. Tapi saya yakin bisa menjalani hidup yang lebih baik. Kita harus sama-sama sadar dan berani untuk melaporkan sekecil apapun kekerasan yang dialami. Seseorang yang melahirkan peradaban tidak pantas dilecehkan,” imbuhnya. *red

Previous Post

Pemkot Bandung Gelar Lokakarya Baraya

Next Post

Ungkapan “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum” Tampaknya Bukan Kiasan Belaka

Admin 002

Admin 002

Related Posts

Aksi Nyata Jumat Bersih Sampah di Kota Cimahi
JOURNAL PEMERINTAHAN

Aksi Nyata Jumat Bersih Sampah di Kota Cimahi

17 Oktober 2025
0
Wujudkan Literasi Tanpa Batas, SMPN 35 Bandung Dilengkapi Perpustakaan Digital
JOURNAL PEMERINTAHAN

Wujudkan Literasi Tanpa Batas, SMPN 35 Bandung Dilengkapi Perpustakaan Digital

14 Oktober 2025
0
Erwin: Wisuda Bukan Akhir tapi Awal Pengabdian
JOURNAL PEMERINTAHAN

Erwin: Wisuda Bukan Akhir tapi Awal Pengabdian

12 Oktober 2025
0
Kota Bandung Hadapi Darurat Sampah, Kuota ke TPA Sarimukti Kembali Dibatasi
JOURNAL PEMERINTAHAN

Kota Bandung Hadapi Darurat Sampah, Kuota ke TPA Sarimukti Kembali Dibatasi

12 Oktober 2025
0
1.597 Pendamping Pemilah Sampah akan di Rekrut Pemkot Bandung
JOURNAL PEMERINTAHAN

1.597 Pendamping Pemilah Sampah akan di Rekrut Pemkot Bandung

12 Oktober 2025
0
Cihapit Siaga Hadapi Ancaman Pohon Tumbang dan Genangan Air
JOURNAL PEMERINTAHAN

Cihapit Siaga Hadapi Ancaman Pohon Tumbang dan Genangan Air

12 Oktober 2025
0
DPD RI Siap Dukung Program Prioritas Pembangunan untuk Kota Bandung
JOURNAL PEMERINTAHAN

DPD RI Siap Dukung Program Prioritas Pembangunan untuk Kota Bandung

11 Oktober 2025
0
Erwin Ingatkan seluruh Relawan SPPG Antapani Kulon Jaga Keamanan Pangan
JOURNAL PEMERINTAHAN

Erwin Ingatkan seluruh Relawan SPPG Antapani Kulon Jaga Keamanan Pangan

11 Oktober 2025
0
Kolaborasi Tangani Sampah, Kelurahan Cihapit Terapkan Pemilahan
JOURNAL PEMERINTAHAN

Kolaborasi Tangani Sampah, Kelurahan Cihapit Terapkan Pemilahan

11 Oktober 2025
0
Next Post
Ungkapan “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum” Tampaknya Bukan Kiasan Belaka

Ungkapan "Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum" Tampaknya Bukan Kiasan Belaka

Claudine Patricia yang Lebih Akrab Disapa dengan Panggilan Kak Odin ini Sosok Pendongeng Hipnotis Anak-anak

Claudine Patricia yang Lebih Akrab Disapa dengan Panggilan Kak Odin ini Sosok Pendongeng Hipnotis Anak-anak

Cegah Stunting dan Atur Jarak Kehamilan, Pemkot Bandung Gelar Gebyar Pelayanan KB Gratis

Cegah Stunting dan Atur Jarak Kehamilan, Pemkot Bandung Gelar Gebyar Pelayanan KB Gratis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Seedbacklink
Journalbroadcast.co

© 2024 Journalbroadcast.co

The best sites to buy Instagram followers in 2024 are easily Smmsav.com and Followersav.com. Betcasinoscript.com is Best sites Buy certified Online Casino Script. buy instagram followers buy instagram followers Online Casino

Navigate Site

  • Email
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • JOURNAL REGIONAL
  • JOURNAL PARLEMEN
  • JOURNAL PEMERINTAHAN
  • JOURNAL EKBIS
  • JOURNAL TNI/POLRI
  • JOURNAL PERISTIWA
  • JOURNAL RAGAM
    • JOURNAL PENDIDIKAN
    • JOURNAL INFOTAINMENT
    • JOURNAL KESEHATAN
    • JOURNAL OLAHRAGA

© 2024 Journalbroadcast.co