BANDUNG, journalbroadcast.co -||- Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung buka kesempatan bagi para mahasiswanya dari seluruh Program Studi yang ada di kampus (13 Prodi) untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Program ini sebagai bentuk kerja sama antara USB YPKP dan Universitas Raja Manggala Thailand.
Melalui Program Summer Semester, USB YPKP akan memfasilitasi mahasiswa untuk menjalani kuliah selama satu bulan (27 hari) di salah satu kampus negeri top di negara Thailand, yakni Universitas Raja Manggala.
Bagi mahasiswa USB YPKP yang ingin mengikuti Program Summer Semester akan diberangkatkan pada 11 November 2023. Mahasiswa tak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan pendidikan selama di Thailand. Cukup hanya menyiapkan akomodasi yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari selama menimba ilmu satu bulan di negeri gajah putih ini.
Dijelaskan Wakil Rektor 3, Dr. Nurhaeni Sikki S.A.P., M.A.P, program Summer Semester di Universitas Raja Manggala, Thailand merupakan salah satu upaya USB YPKP untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan tinggi.
Program ini juga salah satu upaya USB YPKP dalam memperluas jaringan kerjasama luar negeri dan bertaraf internasional. Sehingga dapat meningkatkan akreditasi kampus menuju unggul.
Melalui program Summer Semester ini, kata Dr. Nurhaeni, menjalankan misi penting Universitas Sangga Buana (USB).
“Yaitu menyelenggarakan pendidikan bermutu berbasis kewirausahaan dan berwawasan global,” ujarnya usai kegiatan sosialisasi program Summer Semester di GSG USB YPKP Bandung, Jalan PHH. Mustafa, Kota Bandung, Selasa (5/9/2023).
Program Summer Semester hanya menyediakan bagi 50 mahasiswa dari 13 Program Studi yang ada di USB YPKP dan STABA. Diutamakan bagi mahasiswa semester tingkat 3, 5 dan 7.
Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program ini, lanjut Dr. Nurhaeni, cukup mempersiapkan syarat-syarat dan administratif sebelum keberangkatan. Antara lain, paspor, cek kesehatan (surat pernyataan sehat dari layanan kesehatan), surat keterangan berkelakuan baik atau tidak pernah terlibat kejahatan dan kriminal (yang dikeluarkan pihak kepolisian).
“Mahasiswa yang ingin mengikuti program kuliah ke Thailand minimal bisa bahasa inggris pasif,” ungkapnya.
Sementara, untuk biaya akomodasi yang dibutuhkan mahasiswa selama mengikuti program Summer Semester cukup terjangkau. Biaya itu termasuk tiket pesawat pulang-pergi (PP), biaya transportasi selama kuliah, tempat tinggal dan biaya makan (2×sehari).
Menurut Wakil Rektor 1 USB YPKP Bandung, Dr. Teguh Nurhadi Suharsono, ST., MT, program ini sangat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa. Karena kegiatan ini akan disetarakan dengan 10 SKS.
“Ini adalah implementasi dari MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Di mana kegiatan adik-adik (mahasiswa) semuanya nanti akan disetarakan 10 SKS. Sehingga mahasiswa tidak usah kuliah lagi, cukup kuliah satu bulan di Thailand. Sisanya, kalau toh mengambil 20 SKS berarti tinggal 10 SKS lagi kuliah di kampus kita,” jelas Wakil Rektor 1 bidang Akademis ini.
Dirinya berharap program ini bisa berjalan dengan lancar. “Dan bagi mahasiswa yang ikut ke sana, betul-betul menjaga diri dan nama kampus (USB) dengan baik. Karena satu bulan bukanlah waktu yang sebentar. Banyak hal dan budaya, semoga bisa melakukan adaptasi dengan baik,” pesannya.
“Sehingga pas pulang bisa membawa banyak wawasan dan pengetahuan dan yang pasti ini bisa menularkan serta berguna untuk teman-teman yang lain,” harap Teguh Nurhadi.
Seperti yang sudah dikatakan Wakil Rektor 3, bahwa program ini bertujuan untuk mencapai 8 IKU (Indikator Kinerja Utama) Perguruan Tinggi. Sedikitnya ada 4 IKU yang bisa dicapai dari program ini, di antara nya; Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus; Dosen berkegiatan di Luar Kampus; Kerjasama Kampus dengan Mitra Kelas Dunia, dan; Program studi bertaraf atau berstandar internasional.
“Dan inilah hal-hal yang ingin kita raih. Adik-adik (mahasiswa) semua adalah salah satunya menjadi perwakilan atau delegasi dari masing-masing program studi, yang bisa menangkap program studi masing-masing untuk menuju program studi bertaraf internasional, bertaraf sampai ke unggul,” ungkapnya.
Ditambahkan Wakil Rektor 2 USB YPKP, Bambang Susanto, SE., M.Si, terkait biaya akomodasi yang dibutuhkan selama menjalani pendidikan di Thailand, pihak kampus akan berupaya membantu meringankan mahasiswa yang berminat berangkat.
“Kampus ini orangtua kedua bagi mahasiswa. Tapi kami ingin melihat sejauh mana semangat dari mahasiswa,” ujarnya kepada mahasiswa yang hadir dalam kegiatan.
Pihak kampus saat ini sedang berupaya menjajaki kerjasama dengan pihak lain, guna meringankan beban mahasiswa USB YPKP yang benar-benar memiliki niat kuat untuk belajar di luar negeri.
“Ini kesempatan bagi mahasiswa yang difasilitasi kampus. Semoga saja (biaya) bisa setengah, semoga saja hanya sepertiga, semoga saja bisa zero,” ungkapnya.
“Semangat dan kemauan belum cukup tanpa kemampuan. Pintar juga belum cukup tanpa bekal,” imbuhnya.
“Manfaatkan dan gunakan kesempatan ini. Tetap semangat optimis menatap masa depan lebih bagus,” pungkasnya.
Universitas Raja Manggala, merupakan universitas negeri yang cukup populer di Thailand. Memiliki kelengkapan baik Program Studi atau fakultas, keunggulan di entrepreneur dan memiliki banyak laboratorium penelitian.
“Secara fasilitas dan infrastruktur, Raja Manggala lebih unggul dari kita. Ketika kami mengirimkan student ke sana kami harap mereka bisa memanfaatkan fasilitas itu,” ujar Kepala Biro Kerjasama USB YPKP, A. Andini Radisya Pratiwi, S.Sos., M.Si., Ph.D.
Sebelum diberangkatkan, mahasiswa akan ada pembekalan pihak kampus. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Itu nanti akan kami sampaikan. Dari pihak USB dan dari pihak Raja Manggala, jelasnya.
Yang kedua, lanjut Andini, poster parent yaitu dosen yang kami tunjuk untuk menjadi pendamping mahasiswa. 20 mahasiswa akan didampingi oleh satu dosen.
“Tugas dosen inilah yang memantau keseharian mahasiswa. Mahasiswa mau ngapain harus laporan ke dosen. Mereka tidak boleh ke luar kampus tanpa sepengetahuan dari foster parent,” ungkapnya.
Ada sejumlah benefit yang bisa didapatkan mahasiswa selama mengikuti program ini. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman pendidikan internasional.
“Mendapatkan sertifikat internasional sebagai pendamping ijazah yang nanti berdampak ketika mereka mencari kerja akan jadi satu poin plus, serta mendapatkan pergaulan internasional,” tutupnya. *red