Bandung, JB — Yayat Rohayati, inilah salah satu sosok RA Kartini di era ini. Yayat adalah seorang guru di SDN 104 Langensari Senanggalih Coblong Kota Bandung.
Ia telah menjadi guru sejak 1987 dengan status honorer. Setelah menanti selama 35 tahun, akhirnya di tahun 2022 Yayat diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru.
Namun, di tahun depan ia sudah masuk masa pensiunnya. Meski begitu, Yayat tetap tersenyum saat menceritakan apa saja perjuangan yang telah ia lakukan untuk pendidikan di Kota Bandung.
“Saya mengusahakan anak-anak di Kecamatan Coblong untuk bisa bersekolah,” cerita Yayat.
Dari satu pintu ke pintu lainnya, mengunjungi relasi-relasi yang ia punya, Yayat mencarikan donatur untuk para anak binaannya agar tetap bisa bersekolah.
Dari usaha yang telah bertahun-tahun ia jalankan ini, sudah banyak anak binaannya yang lanjut sekolah, bahkan sampai ke perguruan tinggi.
“Saya bantu carikan donaturnya. Alhamdulillah sudah banyak anak yang lanjut sekolah, bahkan sampai ke perguruan tinggi. Saya melakukan ini ya karena ibadah,” katanya.
“Bisa membantu orang yang kesulitan dan membutuhkan juga, meski saya pun masih terbatas kemampuannya,” imbuh Yayat sembari tersenyum.
Meski masa baktinya sebentar lagi akan usai, Yayat berharap akan semakin banyak perempuan di Kota Bandung yang bisa turut berperan dari segala bidang untuk membangun Kota Bandung semakin lebih baik lagi.
Atas pengabdiannya itu, Yayat menjadi salah satu penerima penghargaan OASE Kabinet Kerja dalam bidang pendidikan.
Penghargaan diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Widodo memberikan penghargaan OASE Kabinet Kerja kepada para ‘Kartini’ masa kini.
Acara yang diselenggarakan secara hibrid ini juga diikuti oleh seluruh kepala daerah se-Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate pada Kamis, (21/04/2022).
Yayat menjadi salah satu perempuan inspirator yang berasal dari 514 kota/kabupaten di Indonesia. Para perempuan inspirator ini berasal dari segala bidang, seperti pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, sosial dan ekonomi.
Atas prestasi yang diukir Yayat, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana mengakui jika perempuan memiliki peran yang sangat berpengaruh untuk pembangunan di Kota Bandung. Peran ini dilakukan sesuai dengan kemampuan bakat dan minat dari masing-masing perempuan.
“Di Kota Bandung cukup banyak perempuan yang berjasa dalam pembangunan Kota Bandung. Semua perempuan di Kota Bandung bisa ikut dalam membantu pembangunan di Kota Bandung, baik dalam segi pendidikan atau apapun yang bisa dilakukan sesuai dengan bakat dan minat untuk menyukseskan pembangunan,” ujar Yunimar. ***