Bewarajabar.com – Kenaikan bahan bakar dan cukai hampir terjadi di setiap tahunnya, dan selalu menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, karena dianggap dengan kenaikan bahan bakar memengaruhi semua harga jual.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengimbau kenaikan cukai rokok harus seimbang dengan pengawasan.
Pasalnya, kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) kerap memicu penyelundupan dan menambah maraknya cukai palsu. Kalau cukai dinaikkan, itu penyelundupan akan tambah banyak. Kedua, banyak sekali cukai palsu.
“Jadi kita berpikir menambah cukai untuk penerimaan. Oleh karena itu, (kenaikan) cukai harus sinkron dari penerimaan dan pengawasan,” kata Suryadi dalam sosialisasi UU HPP, beberapa waktu lalu.
Pengawasan ini sangat penting sekali karena kalau tidak diawasi, manusia bisa lupa. Dia ingin pemerintah melibatkan stakeholder, terutama para pengusaha mengingat pembayaran cukai dilakukan oleh pengusaha di industri rokok.
“Semacam (penyusunan) PMK-nya, tolong dilibatkan stakeholder karena yang bayar pajak, kan, stakeholder. Jangan dilewatkan. Tolong diajak bicara supaya seperti HPP, ini adalah UU terbaik dan tercepat,” pungkas Suryadi.