BANDUNG, journalbroadcast.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program Rumah Maggot pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Rabu (21/02/2024).
Peluncuran secara simbolis dilakukan di tempat peringatan HPSN 2024 di RW 08 Kelurahan Kujangsari, Bandung Kidul, Kota Bandung. Program Rumah Maggot dan Rumah Kang Empos ini merupakan salah satu upaya Pemkot Bandung dalam menghadirkan predikat kota nol sampah.
Saat masa darurat sampah berlaku di Kota Bandung antara Agustus – Desember 2023, Pemkot Bandung secara masif menyosialisasikan pengolahan dan pengelolaan sampah berbasis kewilayahan dengan medium maggot.
Setelah berjalan dan lepas dari masa darurat, medium ini dirasa cocok untuk dikembangkan lebih luas. Data dari DLH Kota Bandung pun menunjukkan adanya penurunan kuantitas sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Jika sebelumnya per hari Kota Bandung mengirimkan sekitar 1.300 ton, kini, jumlah tersebut berkurang menjadi 900 ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi menyebut, pengolahan sampah organik di level kewilayahan dengan dibangunkan rumah maggot dan rumah kang empos di 151 kelurahan diharapkan dapat menekan 151 ton sampah per hari.
“Artinya, satu rumah maggot di kelurahan bisa mengurangi satu ton sampah per harinya,” ujar Dudi.
Adapun data per hari ini, sudah 149 kelurahan se-Kota Bandung yang telah membangun rumah maggot. Total yang sudah dibangun, 138 di antaranya sudah aktif, sedangkan 11 lainnya masih dalam tahap pembangunan dan proses optimalisasi.
Dari total tersebut pula, Dudi menyebut sebanyak 378,19 ton sampah terolah sejak Januari 2024. Ia berharap, jika rumah-rumah maggot ini dapat beroperasi secara optimal, nantinya akan ada 151 ton sampah per hari yang bisa terolah di rumah maggot di Kota Bandung.
“Artinya, jika setiap rumah maggot berhasil mencapai target, kita dapat menekan lagi 151 ton sampah per harinya,” kata Dudi.
Selain itu, Program Rumah Maggot dan Rumah Kang Empos ini juga dapat diintegrasikan dengan program Pemkot Bandung lainnya, yaitu Buruan Sae. Salah satu contoh kewilayahan yang telah menjalankannya yakni RW 08 Kelurahan Kujangsari, tempat peringatan HPSN 2024 digelar.
“Di sini, rumah maggot menjadi input untuk Buruan Sae. Rumah maggot ini juga telah dua kali panen,” kata Dudi.
Ia berharap, rumah maggot di 151 kelurahan dapat beroperasi secara maksimal untuk mengurangi jumlah sampah Kota Bandung, sebagai bagian perwujudan Bandung Zero Waste City di masa depan. *red