Tasikmalaya, JB -||- Keseriusan Pimpinan Cabang Persis Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, dalam penguatan Dakwah melalui pendidikan kepesantrenan dibuktikan oleh tim pendirian Pesantren yang melakukan pengolahan kurikulum dengan konsep terintegrasi.
“Salah satu bentuk integrasi ialah penggabungan pengelolaan kepesantrenan tingkat Aliyah dengan misi dakwah jam’iyyah Persis itu sendiri,”
Hal itu disampaikan oleh ketua tim perumus kurikulum Pesantren Persis tingkat Aliyah di PC. Persis Sukaresik Andri Nurkamal.
Andri mengatakan, selain menggali ruh pendidikan Pesantren Persis melalui penggodokan konsep di internal Cabang Sukaresik, mereka juga getol melakukan study Banding kepesantrenan ke luar daerah seperti Bandung dan Garut.
“Seperti diketahui bahwa hari kemarin Minggu, (12/02/2023), tim kurikulum beserta unsur Pimpinan Pesantren, PC. Persis, Kepemudaan, dan Lembaga Amal Zakat (Laz) Persis Sukaresik berangkat ke Cabang (kecamatan, pen) Persis Margaasih Kabupaten Bandung untuk sharing pengelolaan Pesantren tingkat Aliyah,”ujarnya.
“Pertemuan tersebut, diantaranya menyepakati bahwa kekuatan Pesantren Persis ialah jam’iyyah dan jama’ah itu sendiri,” tambahnya dia.
Ditempat sama Fajar Sidiq ketua panitia Pendirian Pesantren Aliyah Persis Sukaresik mengungkapkan, kunci terselanggaranya Dakwah Pendidikan melalui Pesantren ialah keterpaduan yang integratif antara jam’iyyah sebagai penyelenggara pendidikan dan unsur asatidzah (pengajar) sebagai pelaksana.
“Artinya, secara pengelolaan kepesantrenan, baik jam’iyyah maupun asatidzah di Pesantren harus terlibat secara aktif dan memiliki hubungan harmonis dalam menyiapkan kader-kader dakwah yang dihasilkan oleh Pesantren,” tuturnya.
Sementara itu, Toto perwakilan PC. Persis Margaasih menyampaikan, tidak boleh ada dua matahari kembar di lembaga Pesantren Persis.
“Bahwa orisinilitas Pesantren Persis harus berhaluan satu pedoman, yaitu berdasarkan kurikulum pesantren yang dikeluarkan oleh bidang garapan Tarbiyyah Pimpinan Pusat Persis,” ungkap Toto.
Ia menambahkan, seluruh satuan lembaga yang berada di bawah jam’iyyah Persis tidak boleh menginduk selain kepada kurikulum dari Persis itu sendiri.” kata Toto menegaskan. *Anton