BANDUNG, journalbroadcast.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad menghadirkan kota pintar (Bandung Smart City) lewat akselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dari masa ke masa, indeks SPBE Kota Bandung terus berproses menuju hasil yang lebih baik.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mendorong sejumlah layanan publik harus beradaptasi dengan kemajuan zaman serta teknologi. Adaptasi merupakan hal yang wajib diterapkan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kehidupan saat ini bergerak sangat cepat. Mereka yang dapat bertahan adalah yang sanggup beradaptasi dengan perubahan,” ujar Hikmat dalam Forum SPBE dan Smart City Kota Bandung di El Hotel, Jalan Merdeka Kota Bandung, Rabu (22/05/2024).
Meski begitu, Hikmat menekankan kemajuan teknologi yang harus disikapi. Teknoligi harus sejalan dengan sentuhan humanis yang dapat dirasakan oleh warga Bandung.
“Penting bagi kita, bagaimana teknologi ini tidak hanya memiliki intelektual yang bagus, melainkan juga memiliki etika atau rasa yang bagus,” katanya.
“Rasa itu penting. Dalam filosofi Sunda ada cipta, rasa, dan karsa. Maka dari itu, penting bagi kita mengatur kehidupan di bumi ini agar tidak didominasi hal-hal yang membuat kita terbelenggu,” pesan Hikmat.
Ia menambahkan, Pemkot Bandung termasuk kota yang akan mengikuti kegiatan evaluasi implementasi program kota cerdas tahap 1 pada tahun 2024.
Berdasarkan hasil evaluasi implementasi Kota Cerdas 2023, Kota Bandung mendapatkan nilai baseline: 3,96, output: 3,89, outcome: 3,68, impact: 3,77, quick win: 3,98 dengan nilai final 3,83. Hasil ini masuk lima besar yang hanya terpaut 0,01 dari kota surakarta (solo).
“Kita ketahui bahwa pada evaluasi tahap satu bertujuan untuk menindaklanjuti progres hasil rekomendasi dari tim asessor kepada 241 kota/kabupaten yang terpilih pada periode 2017-2023,” ujar Hikmat.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana menyebut, posisi Kota Bandung dengan jumlah penduduk yang sebagian besar Gen Z dengan jumlah pengguna gawai, sosial media, serta internet yang sangat tinggi menyebabkan Kota Bandung sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi yang sangat cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Ia menambahkan, untuk mendorong potensi tersebut, Pemkot Bandung mendorong peningkatan pertumbuhan digitalisasi di masyarakat dengan memfasilitasi wifi gratis, pembangunan co-working space dan berbagai program lainnya.
“Sehingga, tujuan smart city yaitu kemudahan dalam memberikan pelayanan yang transparan dan meningkatkan inovasi-inovasi baru di masyarakat dapat tercapai, khususnya agar kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik,” ujar Yayan.
Sebagai informasi, kegiatan Forum SPBE dan Smart City Kota Bandung merupakan awal dari rangkaian kegiatan evaluasi SPBE dan Smart City di Kota Bandung.
Peserta kegiatan ini berasal dari seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Bandung. *red