BANDUNG, journalbroadcast.co — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan penanganan penumpukan sampah di Pasar Cihapit harus diselesaikan dalam waktu satu hari.
Hal ini diungkapkan Farhan saat meninjau penumpukan sampah di area Pasar Cihapit, didampingi jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pengelola pasar, serta aparat kewilayahan, Jumat 10/10/2025).
Peninjauan dilakukan setelah laporan warga terkait meningkatnya volume sampah di sekitar pasar yang sempat menimbulkan keluhan.
Farhan menelusuri sejumlah titik tumpukan sampah sambil memberikan instruksi langsung kepada petugas pasar dan perangkat wilayah.
“Sebagian nanti akan diangkut, tapi sebelum diangkut dipilah heula. Begitu sudah selesai dipilah, yang organiknya dibawa ke rumah maggot, sisanya baru ke TPS,” ujar Farhan di lokasi.
Ia menuturkan, penanganan sampah di Pasar Cihapit harus menjadi bagian dari sistem pemilahan berbasis RW yang sedang digencarkan Pemkot Bandung.
“Ini percobaan. Kalau berhasil, nanti bisa diterapkan di pasar-pasar lain. Tiga hari lagi saya ke sini lagi untuk memastikan sistemnya sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Farhan pun mendorong sinergi antara pengelola pasar, perangkat kewilayahan, dan warga. Menurutnya, tanpa pemilahan dari sumber, pengelolaan sampah tidak akan efektif.
“Di sini ada Kepala Pasar, ada perwakilan RW, ada DLH. Semua harus bekerja sama. Masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan diangkut, tapi harus dikelola dari awal,” kata Farhan.
Farhan mengatakan, Pemkot Bandung akan terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan kebersihan Pasar Cihapit terjaga.
“Kita ingin pasar tetap bersih, pedagang nyaman, dan warga tidak terganggu. Penanganan harus tuntas hari ini, dan ke depan sistem pemilahan ini wajib dijalankan di seluruh RW dan pasar di Kota Bandung,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq mengaku, sudah menindaklanjuti arahan wali kota dengan menurunkan tim ke lokasi.
“Kemarin sebetulnya sudah diangkut sekitar empat meter kubik dengan satu pick-up. Tapi ternyata ada tambahan dari lokasi lain. Jadi kami lakukan pembersihan ulang dan pemilahan sesuai instruksi Pak Wali,” jelas Salman.
Salman memastikan, seluruh sampah akan ditangani dengan cara berkelanjutan. Sampah organik akan dikirim ke rumah maggot atau dikomposkan, sementara anorganik dan residu akan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Hari ini insyaallah beres. Estimasi hanya sekitar dua kubik lagi, cukup satu pikap. Tapi kami juga antisipasi karena biasanya ada tambahan sampah masuk di malam hari,” tambahnya. *red