Bandung, BewaraJabar — Komitmen Oded M. Danial dan Yana Mulyana untuk mewujudkan janji politik dalam menghadirkan fasilitas publik yang terdesentralisasi dan ramah disablitas tetap diupayakan. Yakni menghadirkan taman RW dan taman ramah disabilitas.
Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rikke Siti Fatimah menuturkan, hingga tahun 2020 lalu sudah ada 240 taman RW yang dibangun. Penambahan sebanyak 21 taman bakal hadir di 2021 ini.
“Tahun depan taman RW ini sudah ada 70 lokasi usulan dari warga melalui Musrenbang dan reses. Mudah-mudahan tidak dirasionalisasi anggarannya bisa terealisasi,” ucap Rikke diTaman Dewi Sartika, Kamis, 25 November 2021.
Di samping anggaran, Rikke menuturkan, tantangan untuk menghadirkan taman RW ini juga terkait sejumlah persyaratan untuk bisa mengeksekusi pembangunannya. Yakni, lahan tersebut merupakan lahan aset milik Pemkot Bandung.
“Ini terkait ketertiban administrasi penganggaran juga. Memang banyak warga yang menghibahkan tapi tidak bisa cukup dengan lisan, karena takutnya nanti ahli waris menggugat. Jadi memang ada mekanismenya harus tercatat di aset Pemkot Bandung. Kalau di PSU (Prasarana Sarana Utilitas Umum) perumahan juga sama harus diserahkan dulu kepada Pemkot Bandung,” bebernya.
Syarat lainnya yang cukup krusial, Rikke menyebutkan, areal untuk pembuatan taman RW ini setidaknya memiliki luas minimal 100 meter persegi. Hal ini agar bisa membuat sejumlah fasilitas publik yang komplit untuk semua kalangan usia.
“Karen di dalamnya itu bisa dibuat arena bermain, juga bisa mengakomodir aktivitas masyarakat. Misalkan untuk senam atau terapi. Bisa juga mungkin disediakan gazebo,” jelasnya.
Selain pembuatan taman RW, Rikke menuturkan, pihaknya juga terus mengejar membuat fasilitas ramah disabilitas. Pada tahun 2021, ditargetkan 10 taman bisa dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mudah diakses oleh warga difabel.
Rikke menuturkan, pada 2019 silam target pembuatan fasilitas disabilitas di 8 taman telah ditunaikan. Namun pada 2020 lalu pihaknya terpaksa hanya bisa menuntaskan di 4 taman dari 10 taman yang ditargetkan. Hal itu karena terkena dampak rasionalisasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Tahun ini kembali kita prioritaskan dengan target di 10 taman. Sekarang baru dua dan sisanya 8 taman di akhir tahun. Dari mulai ramp, railling sama jalur sirkulasi kursi roda,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan DPKP Kota Bandung, Nunun Yanuati mengaku terus mengawal untuk dua program penambahan perumahan dan kawasan permukiman.
“Pengembangan perumahan ada dua kegiatan. Salah satunya pembangunan apartemen rakyat, ada di Tamansari dan Rancacili. Untuk permukiman, kita ada perbaikan rutilahu, ada dari APBD, APBN, dana alokasi khusus atau bantuan gubernur dari pemerintah provinsi,” kata Nunun.