KAB. BANDUNG || journalbroadcast.co — Memperoleh kabar, Minggu 16 Februari 2025, melalui pesan WA, katanya Ketua DPRD Kabupaten Bandung dan Direktur Utama BPR Kerta Raharja, merupakan sosok figur publik peduli sosial.
Menurut penuturan dari pesan yang diterima, mereka berdua disebutkan sebagai tokoh sukses. Renie dikatakan sangat ramah, dan belum setahun jabatannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bandung sudah dinyatakan berhasil memimpin.
Sementara Aep Hendar Cahyadi sebagai pengusaha yang juga Direktur Utama BPR Kerta Raharja, memang sudah sering menerima kabar tentang baktinya kepada masyarakat.
“Mereka berdua bertemu saat memberikan donor darah,” kata Ketua KIM Kabupaten Bandung, Atep Kusman, di RM Penyetan Mbok Galak Sukamanah Majalaya, Sabtu kemarin 15 Februari 2025.
Ketua KIM Atep menceritakan dalam pesan WA yang dikirimnya, disela-sela kesibukan mereka berdua sempat menghampiri dan melakukan berbincangan singkat yang katanya Ketua DPRD Kab. Bandung Hj. Renie Fauji sebelumnya setiap sebulan sekali darah nya di buang, namun kali ini daripada darah di buang sayang mendung di donorkan saja.
“Biasanya setiap bulan di buang, tapi sayang dari pada di buang lebih baik sekarang akan saya donorkan, darahnya lebih bermanfaat bagi orang yang membutuhkan,” pengakuan Renie.
Menurut Renie, sebagai warga Majalaya dan ditemukan permasalahan sosial yang di tangani RedTI tentu ia lebih peduli, apa yang menjadi keluhan mereka akan ia perjuangkan demi masyarakat. Di waktu botram bareng dirinya mulai terketuk hati bahkan berurai air mata, melihat mendengarkan langsung curhatan mereka.
Terutama Mereka berteriak soal BPJS yang masih bayar, ia tampung segi aspirasi kemudian akan mendorongnya melalui kewenangannya. Mereka butuh gezebo sudah ia bangunkan dari saku pribadi dan lagi berjalan pembangunnnya.
“Nah, begitu ada jadwal donor, saya terketuk lagi, dari pada saya buang tiap bulan lebih baik saya donorkan,” ucap Ketua Dewan usai donor dengan wajah semringah.
Sedangkan pemilik tempat Mbok Galak H Aep Hendar Cahyadi menerangkan, mendukung program kemanusiaan seperti kegiatan Donor Darah yang di selenggarakan RedTI adalah sumber dana bersifat secara pribdi.
“Saya suport RedTI sudah berjalan selama 2 tahun, dulu sekretariatnya disini sebelum di berikan Bupati. Saya fasilitasi mulai dari tempat di “Fun Caffe” mbok galak, memberikan dana operasional setiap bulan, “ucap H. Aep, diakuinya.
Kepedulian ini tumbuh atas dasar curhatan mereka melalui RedTI, para relawan yang mampu menggugah memberikan inspirasi, motivasi terhadap mereka yang butuh perhatian khusus.
” Saya berharap para pengusaha lain juga dapat termotivasi bisa memberikan manfaat, mau peduli terhadap warga sekitar,” harapnya.***