BANDUNG, journalbroadcast.co — Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung melakukan monitoring lapangan ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung, Rabu (03/12/2025).
Rombongan dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, H. Iman Lestariyono, S.Si., S.H., didampingi Wakil Ketua H. Rizal Khairul, S.IP., M.Si., serta Sekretaris Komisi IV drg. Maya Himawati, Sp.Orto. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Direktur RSKGM Kota Bandung, drg. Eko Rotary Nurtito, Sp.PM., bersama jajaran manajemen.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, di antaranya Aswan Asep Wawan, S.E.; Christian Julianto Budiman; Dr. dr. Agung Firmansyah Sumantri, Sp.PD., KHOM., MMRS., FINASIM.; drg. Susi Sulastri; Elton Agus Marjan, S.E.; H. Deni Nursani, S.Pd.I.; H. Soni Daniswara, S.E.; dan Muhamad Syahlevi Erwin Appandi.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, H. Iman Lestariyono, menjelaskan bahwa monitoring ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pelayanan sekaligus mengetahui berbagai agenda dan tantangan yang tengah dihadapi RSKGM Kota Bandung. Salah satu fokus utama adalah perkembangan rencana relokasi RSKGM ke kawasan Jalan Aruna, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Iman menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan RSKGM yang dinilai tetap memberikan pelayanan optimal meski di tengah keterbatasan sarana dan prasarana.
“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya. Di tengah keterbatasan yang luar biasa, para dokter, perawat, dan seluruh tenaga pelayanan tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ini patut kita hargai,” ujarnya.
Komisi IV DPRD Kota Bandung juga menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan relokasi RSKGM ke Jalan Aruna yang dinilai lebih representatif dan mampu menunjang peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga Kota Bandung.
Iman mengungkapkan, struktur awal bangunan di lokasi baru sebenarnya telah berdiri, namun belum dapat difungsikan secara optimal karena keterbatasan anggaran.
“Relokasi ke Aruna ini harus segera diwujudkan. Kerangka bangunan sudah ada, namun anggaran belum mencukupi. Kita bukan hanya bicara bangunan fisik, tetapi juga kelengkapan sarana, prasarana, dan infrastruktur kesehatan,” katanya.
Ia memperkirakan kebutuhan anggaran penyelesaian pembangunan serta pengadaan fasilitas idealnya disiapkan secara bertahap dalam dua tahun anggaran. Karena itu, Komisi IV mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk menjadikan proyek relokasi RSKGM sebagai prioritas.
“Jika serius, pembangunan bisa dimulai pada 2026, dilanjutkan 2027, dan mudah-mudahan pada 2028 RSKGM sudah selesai serta dapat beroperasi dengan fasilitas yang lebih memadai,” tuturnya.
Di tengah kondisi efisiensi anggaran Kota Bandung yang cukup ekstrem, termasuk potensi kehilangan hampir Rp600 miliar, Komisi IV DPRD Kota Bandung berharap upaya peningkatan pelayanan kesehatan tetap menjadi perhatian utama.
“Kami memahami kondisi fiskal yang penuh tantangan. Namun pelayanan kesehatan tidak boleh dikorbankan. Komisi IV akan terus mengawal agar relokasi RSKGM ini dapat terwujud demi pelayanan yang lebih baik bagi warga Kota Bandung,” pungkasnya. *red




















