Bandung, JB -||- Masyarakat Kota Bandung akhir-akhir ini masih mengeluhkan sejumlah permasalahan. Mulai dari pengelolaan sampah, penanganan banjir hingga kemacetan.
Hal ini pun dibenarkan oleh Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Dr. Uung Tanuwidjaja, S.E., M.M., saat menjadi narasumber talk show OPSI di Radio PRFM Bandung dengan tema “Penanganan Banjir dan Sampah di Kota Bandung.”
Menurut politisi Partai NasDem itu, tiga masalah itu merupakan ciri khas problematika di sebuah kota metropolitan seperti Kota Bandung.
“Tentunya problematika kota metropolitan itu tidak jauh dari persoalan sampah, banjir dan macet. Hal tersebut pun menjadi ‘PR’ kita bersama untuk segera dituntaskan. Tapi saat ini kita coba fokuskan dulu pada masalah banjir dan sampah terleBih dahulu,” kata Uung, Rabu, (09/08/2023).
Uung pun mengapresiasi setiap program yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung dalam upaya menangani permasalahan banjir dan sampah ini.
“Kami apresiasi Pemkot Bandung dalam hal ini SKPD terkait. Contohnya DSDABM terus meningkatkan program drum pori, revitaliasi lahan kritis, perbanyak kolam retensi, perbaikan DAS dengan adanya rumah pompa serta program lainnya. Tentu ini dapat mengurangi genangan air dari 68 titik banjir menjadi 6 titik saja,” ujar Uung.
Terkait masalah sampah, Uung menilai perlu ada sentuhan teknologi yang diterapkan untuk mengatasi masalah sampah.
“Produksi sampah di Kota Bandung mulai dari produksi sampah rumah tangga, perhotelan, restoran dan lainnya itu mencapai 1.529 ton per hari dan yang bisa diangkut ke TPA itu hanya 1.300 ton perhari. Saya menilai program Kang Pisman dan Bank Sampah belum benar-benar maksimal dan tentunya perlu ada teknologi,” ujarnya.
Uung menilai langkah yang saat ini dilakukan oleh SKPD terkait belum optimal dalam menyelesaikan persolan ini. Oleh karena itu, Uung berharap SKPD terkait dapat terus berinovasi untuk terus melakukan berbagai terobosan agar permasalahan sampah dan banjir dapat ditangani dengan maksimal.
“Masih belum optimal terutama dalam penanganan masalah sampah di Kota Bandung karena salah satunya diakibatkan oleh keterbatasan anggaran. Namun, saya harapkan dua SKPD ini bisa terus mencari terobosan. Apalagi soal sampah sebenarnya program Kang Pisman dan Bank Sampah ini sudah mulai sedikit demi sedikit mengurangi beban sampah yang menuju TPA. Tapi target kita Kota Bandung bisa zero waste,” tegasnya.
Selain itu, Uung pun berharap permasalah ini dapat diselesaikan dan menjadi tanggung jawab bersama. Sebab, dalam mengatasi masalah ini perlu dukungan dalam semua pihak agar persoalan sampah hingga banjir di Kota Bandung dapat diatasi.
“Tentunya dalam mengatasi masalah banjir dan sampah ini butuh waktu, anggaran, kerja keras dan kerjasama. Saat ini memang yang dikejar itu kan SKPD terkait padahal ini tanggung jawab kita bersama,” katanya. *red